Teori
objektif
|
Teori
subjektif
|
-
Dianut oleh Plato, Hegel, dan
Bernard Bosanquet.
-
Keindahan atau ciri-ciri yang
menciptakan nilai estetis adalah sifat yang memang telah melekat pada benda
indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya
-
Pengamatan seseorang hanyalah
menemukan atau menyingkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu
benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk mengubahnya
-
Salah satu yang menjadi
persoalan dalam teori ini adalah cirri-ciri khusus manakah yang membuat
sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetis
|
-
Henry Home, Edmund Burke dan
Earl of Shaftesbury (Lord Ashley).
-
Ciri-ciri yang menciptakan
keindahan pada sesuatu benda sesungguhnya tidak ada. Yang ada hanyalah
tanggapan perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
-
Adanya keindahan ini
semata-mata tergantung pada pencerapan dari pengamat. Jika dinyatakan bahwa
sesuatu benda mempunyai nilai estetis, hal ini diartikan bahwa seseorang
pengamat memperoleh suatu pengalaman estetis sebagai tanggapan terhadap benda
itu.
|
Contoh:
Misalnya adalah lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci yang dibuat
pada abad ke-16, menurut teori objektif keindahan dari lukisan tersebut sudah
melekat dari awal lukisan itu ada, yakni keindahannya terletak pada
kemisteriusan lukisan tersebut. Sehingga, pendapat orang yang melihat lukisan
tersebut tidak akan berpengaruh terhadap keindahan lukisan monalisa.
Sedangkan, menurut teori subjektif orang yang melihat akan memiliki
pendapat yang berbeda-beda mengenai keindahan dari lukisan tersebut. Semua
bergantung terhadap pengalaman dan pengetahuan mengenai lukisan. Misalnya, ada
beberapa orang yang menganggap kemisteriusan lukisan Monalisa terletak pada
senyuman wanita dalam lukisan tersebut, atau alis yang tidak ada, bahkan banyak
yang masih membingungkan lukisan tersebut lukisan wanita atau laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar