Judul: Friendzone
Subjudul: Lempar Kode Sembunyi Hati
Penulis: Alnira
Genre: Roman
Penerbit: Grasindo
Cetakan: Pertama (2018)
Tebal: 300 halaman
ISBN: 978-602-452-842-3
Nilai: 4/5 bintang!!!
B L U R B
-------------------------
"Pokoknya kita berlima harus jadi sahabat selamanya, nggak boleh
ada yang jatuh cinta satu sama lain. Oke?"
"Aku nggak tahu rahasia jodoh. Tapi aku juga nggak mau merusak persahabatan kita. Jadi aku nggak tahu gimana, aku nggak bisa menebak masa depan."
Kata 'friendzone' tidak ada dalam kamus seorang Andira Ramadhani, apalagi dia dan keempat sahabatnya yang lain sudah membuat perjanjian untuk tidak saling jatuh cinta. Namun, medekatan dan kenyamanan yang terjalin membuat hatinya berubah. Dira mencintai sahabatnya sendiri. Saat dia berusaha untuk menghilangkan perasaan cintanya, cowok yang ditaksir Dira malah selalu bertingkah aneh, dengan mengeluarkan kode-kode yang membuat Dira menebak-nebak tentang perasaan cowok itu padanya. Namun, ketika Dira berharap perasaannya berbalas, cowok itu malah menghilang tanpa kabar.
"Aku nggak tahu rahasia jodoh. Tapi aku juga nggak mau merusak persahabatan kita. Jadi aku nggak tahu gimana, aku nggak bisa menebak masa depan."
Kata 'friendzone' tidak ada dalam kamus seorang Andira Ramadhani, apalagi dia dan keempat sahabatnya yang lain sudah membuat perjanjian untuk tidak saling jatuh cinta. Namun, medekatan dan kenyamanan yang terjalin membuat hatinya berubah. Dira mencintai sahabatnya sendiri. Saat dia berusaha untuk menghilangkan perasaan cintanya, cowok yang ditaksir Dira malah selalu bertingkah aneh, dengan mengeluarkan kode-kode yang membuat Dira menebak-nebak tentang perasaan cowok itu padanya. Namun, ketika Dira berharap perasaannya berbalas, cowok itu malah menghilang tanpa kabar.
-------------------------
kesan pertama saya ketika baca buku ini adalah, saya menyukai bagaimana
kak alnira mendeskripsikan sebuah persahabatan yang gagal hahaha. saya termasuk
orang yang tak percaya dengan persahabatan antara laki-laki dan perempuan
sekalipun saya punya banyak teman cowok juga.
pada bab-bab awal novel ini dipenuhi dengan deskripsi tokoh Dira, kemisteriusan abang Ransi, teman-teman geng yang berusaha terus berteman walau punya perasaan yang cukup rumit di pertemanan 5 orang di sana; Ransi, Dira, Angga, Wisnu, dan Mega. serius deh, ini kek kehidupan nyata banget! di bab-bab ini juga mulai ditunjukkan bagaimana tokoh Dira mencoba melupakan perasaannya, walau gagal total. dan kode-kode bang Ransi yang sebenernya udah mulai nongol.
semakin lama, kodenya bang Ransi bener-bener bikin saya ingin jedotin bang Ransi ke temboook! aiiish. asli deh ya kodenya bang Ransi bikin saya sendiri senyum-senyum, apalagi Dira ya? ah bang, sama saya ajalah ya gak usah sama mbak Dira hehe.
di pertengahan bab novel ini kedekatan Dira-Ransi udah jelas gak bisa
disebut dengan persahabatan. Ransi ini mulai mengeluarkan jurus-jurus kode
kalau dia sedang jatuh hati sama Dira. entah ya kenapa si abang gemesin satu
ini kagak mau langsung bilang aja "aku suka sama kamu, Dir" atau
"Dir, aku ingin sama kamu". entah deh ya, entah. saya juga gatauuu...
klimaks yang disajikan novel ini luar biasa, rahasia terbesar Dira terungkap! baru aja Ransi benar-benar memberikan status pasti atas mereka, eh tapi adaa aja masalah baru yang muncul dan jauh lebih rumit dibanding sekadar kode-kode tak pasti dari bang Ransi. di sini kamu akan benar-benar diuji seperti Dira, apakah kamu akan memutuskan untuk percaya sama bang Ransi atau jadi setengah mampus sama bang Ransi. yaaa, siapa sih yang mau hubungannya menggantung? sama sekali tak ada.
hal yang akan membuatmu mengingat sebuah buku adalah bagaimana emosimu meluap ketika membacanya, itu adalah hal yang terjadi ketika saya membaca buku pinky-pinky nyebelin ini haha. terima kasih kak Alnira, mengenalkan saya dengan bang Ransi yang sukses membuat saya memasukkannya di daftar #pacarimaji saya hahaha
saya merupakan salah seorang yang beruntung mendapatkan buku ini secara gratis, buku yang agaknya menjadi incaran para pecinta buku dan mungkin teman-teman yang sempat membacanya di Wattpad. saya sendiri bukan penggemar wattpad, masih ada sedikit trauma dengan tulisan wattpad tapi agaknya setelah baca kisah bang Ransi ini mungkin saya akan mencoba membaca novel-novel wattpad.
kak alnira, lagi-lagi saya harus berterima kasih atas suguhan manis-pahit dari kisah friendzone yang sejujurnya membuat saya kembali ke masa putih-abu saya yang penuh dengan lika-liku serupa dan menusuk saya berkali-kali karena kisah ini sama miripnya dengan kisah saya saat ini. eeehh, kok saya jadi curcol hahaha.
hal lain yang membuat saya menyukai buku ini adalah kalimat pembuka setiap bab, penulis membuat menulis sebuah kutipan yang kira-kira menggambarkan bab. jujur saja, hampir semua kutipan yang ada di sana saya sukai. mungkin ya karena saking miripnya dengan dunia nyata a.k.a dunia saya sendiri, jatuhnya kisah Dira-Ransi ini menyindir kehidupan saya pake banget haha.
oke, sepertinya saya perlu menulis kutipan-kutipan yang saya sukai dari buku ini. let's check this out:
- "Menikah itu nasib. Mencintai itu takdir. Kau bisa berencana
menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa." h.33
(ini kutipan dari mbah Sujiwo Tejo).
- Meeting you was fate, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control." h.39
- I don't know which is worse. Keeping your love for someone as a secret. Or Telling them and risk being rejected." h.76
- Terima kasih pernah datang, lalu menghilang. Terima kasih pernah menghibur, lalu kabur. Terima kasih pernah mendekat, lalu menjauh. Terima kasih pernah peduli, tapi tak acuh. Terima kasih..." h.86
- Mereka bilang untuk membuatnya jatuh cinta, aku harus sering membuatnya tertawa. Tapi, tiap kali dia tertawa malah aku yang jatuh cinta." h.141
- Bukan janjinya, tapi komitmennya. Bukan kata manisnya, tapi kepastiannya. Bukan hartanya, tap tanggung jawabnya. Bukan gayanya, tapi kepribadiannya. Bukan gelarnya, tapi ilmunya. Bukan usianya, tapi kedewasaannya." h.156
- Sejak kamu datang, dan masuk dalam kehidupanku. Aku merasa nyaman. Dan itu membuat aku tidak lagi tertarik dengan siapa pun. Selain kamu... Iya kamu..." h.166
- Bila cinta ibarat bunga, maka ia tak selalu bermekaran. Ada masanya ia diempas hujan, diterpa beliung atau disengat mentari." h.256
- Ada yang bilang menunggu itu menyakitkan. Sementara yang lain bilang melupakanlah yang menyakitkan. Tapi yang paling menyakitkan adalah tidak tahu apakah harus menunggu atau melupakan." h.265
- Jangan suka datang tiba-tiba. Kalau hanya untuk berkunjung sebentar lalu pergi." h.275
- "Aku jahat memang. Tapi, aku memang sering kehilangan logika
kalau berhubungan sama kamu!" h.279
- "Aku nggak perlu bilang sayang secara langsung untuk buktiin kalau aku saya sama orang," h.279
- Mungkin jodoh tak datang tepat waktu. Tapi dia datang di waktu yang tepat. Saat keduanya telah sama-sama siap untuk menjalani jalan panjang yang penuh liku." h.384
okay that's all.
see ya on the next review.
thanks ^^
aaaa jadi makin pingin baca bukunyaa!<3 makasih kaa reviewnya keren
BalasHapuswaaah makasi sudah baca yaa, buruan baca gih mumpung masih cukup mudah dicari di toko buku hehe
Hapus