Rabu, 04 Juli 2018

Penggunaan Bahasa Jawa Pada Masa Kini



Masyarakat indonesia pada masa ini agaknya telah menganggap bahwa bahasa jawa merupakan bahasa yang tidak cukup penting untuk diajarkan kepada anak-anak mereka. Anak-anak dianggap wajar jika ia tidak bisa menggunakan bahasa jawa. Pada masa kini, semakin tingginya pendidikan dan perkembangan teknologi, orang tua menganggap bahwa anak-anak mereka hanya perlu diajari bahasa-bahasa asing yang dianggap lebih menunjang kehidupan anak-anak mereka dimasa yang akan datang. Bahasa jawa hanya mereka gunakan sebagai percakapan biasanya tanpa perlu diajarkan secara menyeluruh kepada anak-anak mereka. Bahkan, pada desa-desapun kini bahasa jawa sudah mulai luntur keberadaannya.
Orang tua kini bahkan menyuruh anaknya untuk memanggil kakak perempuan atau kakak laki-laki dengan panggilan “kakak” bukan lagi dengan panggilan “mas” atau “mbak”, hal ini terlihat sangat jelas terjadi kepada anak-anak pada masa sekarang.
Anak-anak dan remaja-remaja jaman sekarang menganggap bahwa bahasa asing merupakan bahasa yang jauh lebih penting dibandingkan bahasa tanah kelahirannya, mereka menganggap bahwa cukup mereka dapat mengerti percakapan yang menggunakan bahasa jawa itu sudah cukup, sekalipun sejatinya banyak sekali kosakata-kosakata yang tidak mereka ketahui dalam bahasa jawa.
Minimnya penggunaan bahasa jawa pada lingkungan sekolah juga sangat mempengaruhi hilangnya bahasa jawa pada kehidupan sehari-hari. Percakapan yang terjadi di lingkungan sekolah atau kampus banyak menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing, sehingga pada saat kembali di rumah mereka akan terbawa menggunakan bahasa yang sering digunakan di sekolah karena porsi tinggal di sekolah yang jauh lebih banyak dibandingkan porsi tinggal di rumah. Interaksi di dalam rumah yang biasanya menggunakan bahasa jawa juga semakin menipis karena kurangnya percakapan di dalam rumah karena pada masa kini anak-anak akan sibuk dengan tugas-tugas sekolah dan orang tua pun juga akan sibuk pada pekerjaannya. Sehingga, kurangnya percakapan menggunakan bahasa jawa di rumah juga termasuk hal yang menghilangkan budaya menggunakan bahasa jawa pada kehidupan sehari-hari.

Bahkan jejaring sosial juga merupakan pengaruh besar yang menghilangkan penggunaan bahasa jawa pada masa ini. Masyarakat yang mempunyai akun sosial seperti facebook, twitter, instagram, path, sebagainya akan membuat status menggunakan bahasa Indonesia atau bahkan bahasa asing. Penggunaan bahasa jawa pada jejaring sosial sangat minim penggunaannya dengan alasan teman-teman maya yang terdapat di dalamnya tidak semua mengerti bahasa jawa atau tidak berasal dari jawa bahkan Indonesia. Sehingga, masyarakat pengguna jejaring sosial akan memilih menggunakan bahasa selain bahasa jawa untuk melangsungkan interaksi di dalam jejaring sosial.
Semakin menipisnya penggunaan bahasa jawa pada masa kini sejatinya sangat mempengaruhi masa yang akan datang. Apabila pada masa kini orang tua tidak mengajari anak-anak mereka bahasa jawa yang baik dan benar, maka anak-anak mereka juga tidak akan pernah bisa mengajarkan bahasa jawa kepada anak-anak mereka di masa yang akan datang. Jadi, semestinya untuk menghindari hilangnya bahasa jawa pada kehidupan sehari-hari maka hendaknya masyarakat yang masih peduli akan bahasa jawa memberikan motivasi kepada masyarakat yang lain untuk tetap menggunakan bahasa jawa dan mengajarkan bahasa jawa kepada anak-anak mereka. Karena sejatinya, bahasa akan musnah jika tidak ada seseorang yang mementingkan bahasa tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar