BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Tuhan dipahami sebagai zat
Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Definisi tentang Tuhan tidak memiliki kesepakatan, terdapat berbagai
konsep ketuhanan. Dalam pandangan teisme, Tuhan merupakan pencipta sekaligus pengatur
segala kejadian di alam semesta. Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam
semesta, namun tidak ikut campur dalam kejadian di alam semesta. Menurut
panteisme, Tuhan merupakan alam semesta itu sendiri. Penganut monoteisme
peracya bahwa Tuhan hanya ada satu, serta tidak berwujud (tanpa materi),
memiliki pribadi, sumber segala kewajiban moral, dan “hal terbesar yang dapat
direnungkan”.
Akibat konsep ketuhanan yang
berbeda-beda itulah, banyak gagasan tentang sosok Tuhan, sifat-sifat yang dimiliki-Nya,
bahkan hakikat Tuhan pun terus dipermasalahkan. Siapakah dan bagaimanakah Tuhan
terus dicari oleh manusia sebagai fitrah seorang hamba yang akan selalu
memerlukan eksitensi tertinggi yang dapat menjadi tempat bertumpu dan
berlindung. Immanuel Kant menyatakan, bahwa “kebenaran adanya Tuhan adalah
kebenaran yang postulat. Yaitu kebenaran tertinggi dalam tingkat kebenaran.
Kebenaran tak terbantahkan. Kenenaran yang berada di luar jangkauan indera,
akal dan ilmu pengetahuan.” Dengan demikian, muncullah sebuah agama yang
diaggap menjadi wadah kebenaran akan adanya Tuhan. Agama merupakan suatu
kepercayaan akan keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural, yang
menciptakan dan mengendalikan alam semesta yang selanjutnya dapat disimpulkan,
bahwa “agama merupakan suatu kepercayaan akan adanya Tuhan”.
2. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
konsep agama menurut agama islam?
3. Tujuan
1.
Makalah ini bertujuan untuk mengerjakan tugas makalah agama tentang “Filsafat
Ketuhanan”.
2.
Untuk
mengetahui definisi filsafat ketuhanan, Tuhan dan agama.
3.
Untuk
mengetahui dan mempelajari konsep agama menurut agama islam.
4. Manfaat
1.
Dapat
mengerti tentang definisi Filsafat Ketuhanan, Tuhan dan agama.
2.
Dapat
mengerti tentang konsep agama menurut agama.
BAB II
Pembahasan
1.
Filsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia tentang Tuhan dengan
pendekatan akal budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan
psikologis. Usaha yang dilakukan manusia bukan untuk menemukan Tuhan secara
absolut atau mutlak, melainkan mencari pertimbagan kemungkinan-kemungkinan bagi
manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.
2.
Agama
Agama adalah penghambaan manusia kepada Tuhan-Nya. Dalam penertian agama
terdapat tiga unsur, yaitu manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham
atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat
diartikan sebagai agama. Agama juga diartikan sebagai perangkat aturan dan
peraturan yang megatur hubungan manusia dengan dunia gaib, khususnya dengan
Tuhan-Nya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan mengatur
hubungan manusia dengan lingkungannya.
Secara khusus, agama juga diartikan sebagai suatu sistem keyakinan yang
dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan suatu kelompok atau masyarakat
dalam menginterprestasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan
diyakini sebagai gaib dan suci. Bagi para penganutnya, agama berisikan
ajaran-ajaran engenai kebenaran tinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia
dan petunjuk-petunjuk untuk hidup selamat di dunia dan di akhirat. Karena itu
pula agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem nilai yang ada
dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan, dan menjadi pendorong bagi
tindakan-tindakan para anggota masyarakat tersebut untuk tetap berjalan sesuai
dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya.
Jadi, sebuah agama melingkupi tiga persoalan pokok, yaitu:
·
Keyakinan (credical), yaitu keyakinan akan adanya
suatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
·
Peribadatan
(ritual), yaitu tingkah laku manusia
dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuaensi
atau pengakuan dan ketundukannya.
·
Sistem nilai
yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta yang
dikaitkan dengan keyakinan tersebut.
Bagi umat manusia agama juga
dapat diartikan sebagai undang-undang dasar dan pedoman hidup, sebab agama:
a.
Dapat
mendidik jiwa manusia menjadi tenteram, tawakkal dan sebagainya.
b.
Dapat
menjadikana manusia menjadi manusia yang berjiwa besar, kuat dan tidak mudah
tunduk oleh siapapun.
c.
Dapat
mendidik manusia berani menegakkan kebenaran dan takut untuk melakukan
kesalahan.
d.
Dapat
memberikan sugesti kepada manusia agar dalam jiwa mereka tumbuh sifat-sifat
utama seperti rendah hati, sopan santun, hormat menghormati dan sebagainya.
Agama melarang manusia untuk bersifat sombong, congkak, riya dan sebagainya.
2.1 Jenis-jenis
Agama
Ditinjau dari sumbernya agama dibagi menjadi dua, yaitu agama wahyu dan
agama bukan wahyu. Agama wahyu adalah agama yang diterima oleh manusia dari
Allah Sang Pencipta melalui Malaikat dan disampaikan serta disebarkan oleh
Rasulnya kepada umat manusia. Wahyu-wahyu dilestarikan melalui Al-Kitab, suhuf
(lembaran-lembaran tertulis) atau ajaran lisan. Sedangkan agama bukan wahyu
bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki
pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam. Misalnya
adalah agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama.
Ditinjau dari segi misi penyebarannya agama juga dibagi menjadi dua, yaitu
agama misionari dan agama bukan misionari. Agama misionari adalah agama yang
menuntut penganutnya untuk menyebarkan ajaran-ajarannya kepada manusia lainnya.
Sedangkan agama bukan misionari adalah agama yang tidak menuntut penganutnya
untuk menyebarkan ajarannya kepada orang lain, jadi cukup disebarkan kepada
lingkungan tertentu yang menjadi misi utamanya.
BAB III
Penutup
1.
Kesimpulan
·
Filsafat
Ketuhanan adalah pemikiran para manusia tentang Tuhan dengan pendekatan akal
budi, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan psikologis.
·
Agama adalah
penghambaan manusia kepada Tuhan-Nya. Dalam penertian agama terdapat tiga
unsur, yaitu manusia, penghambaan dan Tuhan.
·
Agama
melingkupi tiga persoalan pokok, yaitu: keyakinan (credical), peribadatan (ritual)
dan sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau
alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut.
·
Ditinjau
dari sumbernya agama dibagi menjadi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan
wahyu.
·
Ditinjau
dari segi misi penyebarannya agama juga dibagi menjadi dua, yaitu agama
misionari dan agama bukan misionari.
2.
Saran
·
Setelah
membaca makalah ini menjadi mengerti tentang filsafat ketuhanan, agama dan
Tuhan.
Daftar Pustaka
Azra, Azyumardi dkk.
2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam
Pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta:
Ahmadi, Abu dan Noor
Salimi. 1991. Dasar-Dasar Pendidikan
Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara Jakarta.
Aminuddin, dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.
Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar