Archimedes
dikenal sebagai salah satu ilmuwan dalam bidang matematika dan namanya
diabadikan menjadi sebuah penemuan dalam dunia fisika. Ia lahir di Sisilia pada
tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 M. Jasanya dalam bidang matematika
diketahui ketika ditemukannya naskah yang berisi metode-metode matematika dasar
yang tersembunyi di bawah aksara naskah keagamaan. Pada awalnya naskah ini disimpan
di Walters, Baltimore dan hilang selama seribu tahun. Naskah ini terakhir
disalin pada sekitar abad 10, semenjak pertama kali ditulis pada abad 3 M,
kemudian oleh seorang biarawan naskah ini dicuci dan dijadikan sebuah palimpsest yaitu buku do’a.
Palimpsest
diketahui hilang pada saat terjadi Perang Dunia I pada tahun 1914. Pada tahun 1920 seorang
keluarga kolektor menemukan palimpsest di Konstantinopel, diduga ketika hilang
naskah mengalami kerusakan berupa ada bekas terbakar, sobekan, bekas lem PVA,
berjamur dan berlubang. John Ludwig Heiberg mengamati naskah ini saat ditemukan
muncul di sebuah perpustakaaan di Konstantinopel. Pada 1929, diketahui ada
ilustrasi yang menutup teks yang menjadi awal naskah ini menjadi fokus dalam
penelitian para filolog. Pada palimpsest ada dua warna tinta yang berbeda
ketika dilihat dengan bantuan sinar ultraviolet, terdapat tulisan vertical. Teks
yang ditulis horizontal adalah teks palimpsest, sedangkan kemudian diketahui
bahwa teks yang ditulis vertical adalah teks Archimedes dan tidak terlihat
secara jelas, karena pernah dicuci sebelum ditulisi teks palimpsest.
Naskah the method mengalami berbagai edisi teks,
pada abad ke 10 diperkirakan edisi teks yang dilakukan adalah dengan metode
diplomatik, yaitu dengan hanya menyalin aksara. Lalu, saat diubah menjadi
palimpsest dan sempat hilang serta rusak, tentu secara otomatis penyalinan
terakhir yang dilakukan akan menggunakan metode selain diplomatik, sehingga ada
campur tangan editor dalam edisi teksnya. Kuat dugaan salinan terbaru mengalami
transkripsi, yaitu pengubahan ejaan pada teks dan tidak menutup kemungkinan
bahwa dapat terjadi berbagai bentuk kesalahan tulis disalinan tersebut. Hal ini
dapat terjadi karena keadaan naskah yang rusak dan tertutup oleh aksara dari
teks palimpsest, sehingga dalam transkripsinya pun akan lebih sulit.
Teks Archiemedes berisi berbagai macam
pemikiran Archiemedes dalam berbagai hal dan yang paling kuat adalah
matematika. Archiemedes adalah orang pertama yang menemukan bagaimana cara
menghitung volume air. Semuanya berawal dari Raja Hieron II, raja Syracuse pada
masa itu yang merupakan paman Archiemedes, yang mencuriga pembuat mahkotanya.
Archiemedes dimintai untuk menyelidiki apakah mahkota itu 100% emas murni atau
dicampuri dengan perak. Archiemedes mendapatkan jawabannya ketika ia berendam
dalam bak mandi, disana ia menyadari bahwa besarnya air yang tumpah sebanding
dengan berat tubuhnya. Disitulah ia mengetahui bahwa efek tersebut dapat
digunakan untuk menghitung volume dan massa dari mahkota tersebut. Setelah menemukan
hal tersebut, ia melakukan hal yang sangat konyol yaitu keluar dari bak mandi
masih dalam keadaan tanpa busana dan berlari sambil berteriak “Eureka! Eureka!”
yang artinya ‘sudah kutemukan’.
Setelah menemukan cara menghitung volume
dan massa, ia bereksperimen dengan mencelupkan emas, perak, dan mahkota yang
beratnya sama ke dalam air namun ia melihat bahwa volume air yang tumpah
berbeda-beda. Ia membagi berat logam dengan volume air yang tumpah, dengan
demikian ditemukanlah berbagai jenis logam. Berat emas akan lebih berat
dibandingkan dengan berat perak, berat perak akan lebih berat dibandingkan
berat perunggu, dan lain sebagainya.
Selain menemukan bagaimana cara mengukur
volume dan massa suatu benda, pemikiran Archiemedes juga sangat berpengaruh
dalam mengitung lingkaran. Ia membuktikan bahwa luas lingkaran sama dengan
setengah keliling jari-jarinya yang ia rumuskan dengan memotong lingkaran
menjadi sejumlah bagian, dan menyusun potongan-potongan lingkaran. Ia adalah
orang yang berhasil menemukan nilai
‘phi’ dengan nilai
yang sangat besar pengaruhnya dalam dunia
matematika. Ia melakukan eksperimen dengan cara membuat segi-96 beraturan “yang
memuat lingkaran”. Segi-96 tersebut dimulai dari segi-4 yang ia gambar di dalam
lingkaran, kemudian ia menarik garis menjadi segi-6, kemudian menjadi segi-12,
kemudian menjadi segi-24, dan kemudian menjadi segi-48. Segi-96 adalah segi
yang diperoleh dari tarikan garis dari segi-48 yang masih berada di dalam
lingkaran, untuk membuktikan keakuratan nilai
‘phi’.
Selain pemikiran-pemikiran luar biasa di
atas, Archiemedes juga menghasilkan banyak peralatan perang luar biasa, misalnya
adalah kapal dengan sekrup Archiemedes, katrol pengangkat kapal yang dikenal
dengan nama Compound Pulley, perisai
perang dengan cermin, ketapel, pelontar tali berisi peluru, busur kecil, cermin
pembakar, dan balista.
Pada masa sekarang, nama Archiemedes
dikenal sebagai orang yang berkonstribusi besar dalam Kalkulus dan Geometri.
Teori Bilangan adalah teori rumusan Archiemedes yang terdapat dalam kalkulus,
sedangkan rumus luas lingkaran terdapat dalam geometri. Selain dalam bidang
matematika, Archiemedes juga merupakan seseorang yang sangat berpengaruh bagi
dunia fisika. Bahkan, peneliti mengungkapkan bahwa jika naskah Archiemedes
ditemukan jauh sebelum pengetahuan berkembang, maka naskah tersebut akan
menjadi sumber pengetahuan terbesar yang ada di dunia. Pemikiran-pemikiran
Archiemedes yang hebat tersebut dianggap sebagai ilmu pengetahuan luar biasa
yang ia temukan pada masa ia hidup, dimana pengetahuan itu memiliki pengaruh
besar untuk merubah pengetahuan dari berbagai macam segi di dunia pada masa
kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar