Kebudayaan
sebagai suatu hasil dari kegiatan berpola yang dilakukan secara terus menerus
dan diwariskan secara turun temurun tentu selalu memiliki perubahan-perubahan
seiring dengan berjalannya waktu. Perubahan-perubahan tersebut dipengarungi
oleh beberapa unsur yang memberikan sentuhan-sentuhan baru bagi suatu
kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan mempunyai unsur-unsur
yang bersifat universal. Unsur unsur kebudayaan tersebut dianggap universal
karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa bangsa di dunia. Menurut
Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu
- Bahasa adalah suatu pengucapan yang
indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang
utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
- Sistem Pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang
kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya.
Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora
dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama
manusia, tubuh manusia.
- Sistem Kemasyarakatan atau
Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa
satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang
meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem
kesatuan hidup, perkumpulan.
- Sistem Peralatan Hidup dan
Teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh
para anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan
berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan bahan mentah,
pemrosesan bahan-bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian,
perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial.
Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang
meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian
dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat
transportasi.
- Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia
untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian
hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan,
bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
- Sistem Religi dapat diartikan sebagai sebuah
sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang
berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem
religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan
hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
- Kesenian dapat diartikan sebagai segala
hasrat manusia terhadap keindahan. bentuk keindahan yang beraneka ragam
itu timbul dari imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan
batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk
kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni
tari.
Jika
diambil contoh bentuk resistensi kebudayaan yang sederhana adalah cara
berpakaian seorang wanita jawa, dimana sebelumnya wanita jawa dulunya selalu
mengenakan kebaya dan jarik. Saat ini tentunya, pakaian-pakaian tradisional
tersebut hanya dikenakan oleh wanita jawa pada acara-acara tertentu. Saat ini
pakaian seorang wanita jawa sama beragamnya dengan laki-laki bahkan seorang
wanita pun memiliki hak untuk menggunakan pakaian yang sama seperti yang
digunakan oleh laki-laki. Perubahan ini tentu muncul karena banyak sekali
faktor, feminisme misalnya yang mengungkapkan mengenai kesetaraan gender.
Kesetaraan
gender yang awalnya hanya dilakukan untuk mendapatkan pendidikan yang sama
tentu tersebar lebih luas karena wanita tak lagi dianggap hanya mempunyai
kewajiban “masak, macak, manak” saja.
Wanita dianggap mampu untuk bekerja atau mengerjakan hal-hal yang dulunya hanya
dilakukan oleh laki-laki saja.
Perubahan
signifikan dari kodrat 3M (masak, macak,
manak) seorang wanita jawa tentu dapat dikatakan sebagai salah bentuk
resistensi kebudayaan dimana resistensi sendiri diartikan sebagai penolakan
suatu kebudayaan. Dalam hal ini seorang wanita jawa menolak kodrat 3M yang
dulunya merupakan sebuah keharusan dan satu-satunya “fungsi” seorang wanita
jawa, kini tentunya masih banyak M-M lain bahkan huruf-huruf lain yang dapat
disandingkan dengan wanita jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar