Senin, 18 Februari 2019

ANALISIS WACANA IKLAN BERDASARKAN JENIS DAN FUNGSINYA


Berdasarkan tujuan, pesan, tanda-tanda, dan fakta-fakta yang terdapat dapat iklan Koran Jawa Pos hari rabu tanggal 8 Juni 2016, maka dapat dipastikan bahwa iklan merupakan salah satu contoh wacana. Iklan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi) merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan; atau merupakan pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa (seperti surat kabar dan majalah) atau di tempat umum.
Dari segi definisi iklan sudah terlihat bahwa iklan memiliki tujuan, sehingga iklan telah memperlihatkan ciri-ciri dari sebuah wacana. Dalam wacana iklan di atas, berikut merupakan analisis wacana tersebut:
·         Tujuan           :
Iklan di atas bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa Wika Solar Water Heater sedang memberikan voucher belanja.
·         Pesan             :
Iklan di atas memiliki pesan bahwa setiap pembelian Wika SWH akan mendapatkan voucher belanja khusus untuk periode 6-29 Juni 2016.
·         Tanda-tanda :
-          Tanda verba:
a.       Ditunjukkan dengan tulisan “Promo Ramadhan” yang ditulis lebih besar dibandingkan tulisan dibawahnya untuk menarik perhatian.
b.      Ditunjukkan dengan tulisan “Voucher Belanja” di bawah tulisan “Untuk Setiap Pembelian WIKA SWH” dalam satu kotak yang sama. Sehingga, informasi yang ingin disampaikan akan terbaca secara rinci.
-          Tanda non-verba:
a.       Ditunjukkan dengan gambar produk Wika SWH.
b.      Ditunjukkan dengan gambar seperti kotak kado yang diberi tulisan mengenai informasi voucher belanja.
·         Fakta-fakta   :
a.       Voucher belanja periode 6-29 Juni 2016.
Bahwa voucher belanja hanya dilakukan ada tanggal yang tertera.
b.      150 LXC (SR150L1), 300 LX (SR300L2) à nama produk Wika SWH.
Bahwa voucher belanja hanya berlaku untuk pembelian produk yang disebutkan.
Setelah melihat ciri-ciri serta analisis dari iklan (pada lembar pertama), maka sudah dipastikan bahwa iklan di atas merupakan wacana karena memiliki tujuan, pesan, tanda-tanda, serta fakta-fakta yang jelas.



Berdasarakan jenis wacana, wacana iklan digolongkan pada jenis wacana media: tulis. Hal ini karena menjadikan surat kabar yakni Jawa Pos sebagai tempat dipublikasikannya iklan tersebut dan dikarenakan publikasi dalam surat kabar maka cara penyampaian iklan tersebut dilakukan secara tertulis.
Berdasarkan fungsi wacana, iklan digolongkan pada fungsi wacana referensial. Hal ini karena iklan memiliki pembeberan atau ekspositoris suatu kesatuan logis dimana kalimat satu dengan yang lalin ada kaitannya atau sambungannya. Ekpositoris atau paragraf ekspositoris sendiri memiliki pengertian yakni paragraph yang isinya memaparkan, menerangkan, menjelaskan suatu topik yang berupa informasi yang urut, jelas, dan detail serta bertujuan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada para pembacanya. Melalui pembeberan atau ekspositori yang terdapat dalam iklan, maka informasi yang akan disampaikan akan mudah ditangkap oleh pembaca.

SIMPULAN
Iklan merupakan salah satu contoh dari wanaca karena iklan memiliki tujuan, pesan, tanda-tanda, serta fakta-fakta dimana hal tersebut merupakan ciri-ciri suatu wacana. Berdasarkan jenis wacana, iklan digolongkan pada jenis wacana media. Iklan dalam koran digolongkan pada jenis wacana media: tulis. Berdasarkan fungsi wacana, iklan digolongkan pada fungsi wacana referensial, dikarenakan iklan memiliki pembeberan atau ekspositoris.

REFERENSI
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Tanpa Nama. “Pengertian dan Contoh Paragraf Ekspositoris” dalam http://kelasindonesia.com diakses pada 16 Oktober 2016 pukul 7:54 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar