Minggu, 01 April 2018

Bunyi Vokal dan Bunyi Konsonan

Persamaan dan Perbedaan Bunyi Vokal dan Bunyi Konsonan
Bunyi vokal ialah bunyi yang tidak mempunyai hambatan pada alat bicara, sehingga tidak terdapat artikulasi. Hambatan untuk bunyi vokal hanya pada pita suara, sehingga hambatan tersebut tidak lazim untuk disebut artikulasi, karena vokal dihasilkan dengan hambatan pita suara maka pita suara bergetar. Glotis dalam keadaan tertutup, tetapi tidak rapat. Dengan demikian semua vokal adalah bunyi bersuara. Menurut Verhaar, vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan dengan melibatkan pita-pita suara tanpa penyempitan atau penutupan apa pun pada tempat pengartikulasian mana pun (2012: 33).
Bunyi konsonan bila terjadi dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara, sehingga terdapat artikulasi. Proses penghambatan artikulasi ini dapat disertai dengan bergetarnya pita suara. Jika artikulasi itu tidak disertai bergetarya pita suara, maka yang terbentuk adalah bunyi konsonan yang bersuara. Jika artikulasi tidak disertai dengan bergetarnya pita suara, maka glotis dalam keadaan terbuka sehingga bunyi yang dihasilkan adalah konsonan tak bersuara. Menurut Verhaar, konsonan adalah bunyi yang dihasilkan dengan mempergunakan artikulasi pada salah satu bagian alat-alat bicara. Apabila dalam pengartikulasian konsonantal pita-pita suara dipakai untuk menghasilkan suara, maka konsonan itu adalah konsonan bersuara. Apabila peranan pita-pita suara tidak ada, konsonan bersangkutan adalah konsonan tak bersuara (2012:33).
Secara sederhana, perbedaan antara bunyi vokal dan konsonan ialah:
Vokal
Konsonan
-          Tidak mempunyai hambatan pada alat bicara.
-          Tidak terdapat artikulasi.
-          Hambatan hanya pada pita suara.
-          Pita suara bergetar.
-          Glotis dalam keadaan tertutup.
-          Semua bunyinya bersuara.
-          Dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat bicara.
-          Terdapat artikulasi.
-          Tidak disertai bergetarnya pita suara.
-          Glotis dalam keadaan terbuka.
-          Terdapat bunyi konsonan bersuara dan konsonan tak bersuara.

Persamaan antara bunyi vokal dan konsonan dapat dilihat dari pengklasifikasian bunyi, yakni keduanya sama-sama memiliki klasifikasi bunyi nasal dan oral, keras (fortes) dan lunak (lenes), bunyi panjang dan pendek, bunyi rangkap dan tunggal, bunyi nyaring dan tidak nyaring, bunyi dengan arus udara egresif dan bunyi dengan arus udara ingresif.

Pembuatan Bunyi Vokal dan Bunyi  Konsonan
Bunyi vokal dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit, pita suara yang terbuka sedikit ini menjadi bergetar ketika dilalui arus udara yang dipompakan dari paru-paru. Kemudian arus udara itu keluar melalui rongga mulut tanpa mendapat hambatan apa-apa, kecuali bentuk rongga mulut yang berbentuk tertentu sesuai dengan jenis vokal yang dihasilkan. Sedangkan bunyi konsonan terjadi setelah arus udara melewati pita suara yang terbuka sedikit atau agak lebar, diteruskan ke rongga mulut atau rongga hidung dengan mendapat hambatan di tempat-tempat artikulasi tertentu. Bunyi konsonan bersuara apabila pita suara terbuka sedikit, dan tidak bersuara apabila pita suara terbuka agak lebar.
Pada klasifikasi vokal, Daniel Jones memperkenalkan sistem vokal kardinal yaitu bunyi vokal yang mempunyai kualitas bunyi tertentu, keadaan lidah tertentu, dan bentuk bibir tertentu yang telah dipilih sedemikian rupa untuk dibentuk dalam suatu rangka gambar bunyi. Sehingga, vokal dapat diklasifikasikan berdasarkan tinggi rendahnya lidah, bagian lidah yang bergerak, dan bentuk bibir.
Pada klasifikasi konsonan, tidak dikenal sistem bunyi kardinal karena secara fisiologis antara konsonan yang satu dengan yang lain lebih mudah dibedakan daripada vokal-vokal. Sehingga, konsonan dapat diklasifikasikan menurut cara dihambat (cara artikulasi), tempat hambatan (tempat artikulasi), hubungan posisional antara penghambat-penghambatnya atau hubungan antara articulator aktif dengan pasif, dan bergetar tidaknya pita suara.

Referensi
Chaer, Abdul. 2012. Lingustik Umum. Cetakan Keempat. Jakarta: PT Adi Mahasatya.
Marsono. 2008. Fonetik. Cetakan Keenam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.


Verhaar. 2012. Asas-Asas Linguistik Umum. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar