Review: Jumbo ft. Golden Theater Tulungagung

Sebuah kehormatan karena menjadi salah satu orang yang menonton animasi karya anak bangsa di bioskop. Meski lumayan telat, tapi keputusan menonton Jumbo itu benar. Belum lagi, aku merasakan pengalaman tak biasa ketika nonton haha.

Kuputuskan menonton Jumbo setelah di bulan ke-2 ia tayang, tepatnya di 7 Mei 2025. Setelah mencari tahu info di mana letak bioskopnya, aku semakin semangat karena lokasinya dekat banget dengan tempat dinas. Bisa jalan kaki!

Aku lumayan terkejut karena bioskopnya di luar mal! Sebagai manusia yang selalu nonton bioskop di mal, aku sama sekali gak mengira kalau benar-benar ada bioskop di luar mal! Menariknya lagi, ini bioskop kecil gitu. Bahkan jadwal penayangan filmnya masih ditulis dengan spidol! Beli tiketnya masih harus pakai uang tunai! Wah, asli! Terlalu banyak keterkejutanku selama masuk Golden Theater Tulungagung!

Saat itu, aku memilih nonton jam 2 siang, masih ada waktu sekitar 1 jam sebelum tayang. Setelah dapat tiket, kuputuskan makan nasi bungkus Jepang tepat di seberang bioskop. Enak-enak aja karena aku lapar, meski chicken yakiniku-nya berasa seperti ayam kecap versi gurih. Meski begitu, matcha espresso-nya enak banget!

Setelah kenyang, kuputuskan foto-foto karena tempat estetik ada untuk difoto bukan?! Interior Jepang dengan lampion-lampion menarik!

Saat yang ditunggu-tunggu tiba, kembali ke bioskop untuk nonton. Kembali dibuat terkejut karena masih banyak yang nonton. Para bocah-bocah dan orang tuanya. Kebanyakan berbekal plastik berisi jajanan untuk dimakan. Agak iri dengki ya karena bioskop di sini boleh bawa jajan dari luar! Jadi ingat cerita-cerita orang-orang kalau nonton layar tancap gak sih, bawa jajan dari rumah? Haha.

Waktu masuk studio, terasa sekali ya sederhananya. Lorongnya agak menakutkan karena jauh dari kata estetik kayak bioskop mal, pun studionya lebih kecil. Walau begitu AC tetap dingin dan kursinya empuk! Walau aku salah perhitungan soal pemilihan kursi, jadi agak mendongak. Lain kali akan pilih tempat duduk lebih atas!

Sepanjang nonton Jumbo, aku dibuat terpukau bukan main. Ini benaran karya orang Indonesia semua, nih? Bagus banget! Makin bangga lagi karena aku bisa dibilang cukup menyukai stand up comedy, alhasil, lebih bangga lagi karena sang sutradara adalah Ryan Adriandhy, sang founder stand up comedy Indonesia. Cuma ada satu kata sih, BANGGA!

Karya yang dibuat selama 5 tahun ini dikemas dengan pas! Ceritanya menarik, alurnya oke, perkembangan karakternya ajaib, konfliknya magis, dan penyelesaian yang berani. Kalau aku bilang, Jumbo itu cerdas. Sebuah karya yang akan mendapatkan makna berbeda bagi penonton anak-anak dan dewasa.

Jumbo sedikit mengingatkanku dengan buku Le Petit Prince yang sebenarnya ditujukan untuk orang dewasa meski dikemas ala dongeng anak-anak. Jumbo memberikan pelukan hangat untuk anak-anak yang terperangkap dalam tubuh orang dewasa. Selain itu, Jumbo juga menjadi teman untuk anak-anak seusianya. Aku yakin, anak-anak yang menonton Jumbo saat ini akan mendapatkan makna berbeda ketika menonton lagi di masa depan.

Bagiku pribadi, Jumbo memberikan bisikan di telinga, “Gak papa, wajar kamu salah karena kamu manusia. Gak papa, kamu bisa berubah jadi lebih baik lagi. Gak papa, kamu gak perlu menyesalinya. Gak papa, semua ada waktunya.”

Terima kasih, Jumbo!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama