Selasa, 13 Agustus 2019

Review Novel Sastra: Saman | Ayu Utami

"Tak pernah ada yang salah dengan cinta. Ia mengisi sesuatu yang tidak kosong. Tapi yang terjadi di sini adalah asmara, yang mengosongkan sesuatu yang semula ceper. Dengan rindu. Belum tentu nafsu."
.
.
#Saman // #AyuUtami // Kepustakaan Populer Gramedia // 2013 // 205 halaman
⭐⭐⭐⭐⭐bintang!!
.
.
buku ini adalah salah satu buku yang membuat saya bersyukur saya masuk di jurusan Sastra Indonesia 4 tahun silam, kalau tidak saya rasa tak ada yang akan mengenalkan buku luar biasa ini kepada saya. saya tidak akan pernah menyentuh buku ini ketika bertemu di toko buku. sungguh, mengenal Saman dan Ayu Utami merupakan keindahan tersendiri untuk saya.
.
.
akhir-akhir ini saya heran dengan diri saya sendiri, tiba-tiba memilih buku sastra di sekian banyak buku di ipusnas. saya memilih membaca ulang saman (sebenernya saya punya bukunya, tapi masih digondol @ilhamajids entah dari kapan). sesungguhnya, ini saya selingkuh baca. awalnya saya pinjem buku kak Djenar dulu hahaha.
.
.
yak, sudah cukup basbisbus. novel ini adalah novel yang memunculkan segala emosi saya, saya jadi ingat question kak @y0nea di story. tepat setelah menjawab pertanyaan kak nea, saya langsung ingat saman (padahal waktu itu jawaban saya bukan saman hiks). saman termasuk buku yang benar-benar bikin saya gagal move on!
.
.
keindahan, ketulusan, kebingaran, kebencian, ketakutan, kenakalan, kejutan, dan ke- ke- yang lain sukses dimunculkan dalam novel yang bahkan tak lebih dari 250 halaman! bahkan saya yang baca ulang masih kehilangan kata-kata setelah baca novel ini. saya masih berasa diguna-guna dengan romansa yang dihadirkan di novel ini. saya masih menjadi gila dengan keruwetan novel ini. saya masih jatuh cinta dengan novel ini! astaga, agaknya di masa mendatang saya masih akan membaca buku ini berkali-kali.
.
.
agaknya saya harus menyetujui kalimat dalam novel ini, kalimat yang sangat cocok menggambarkan novel ini.
"adakah keindahan yang perlu dinamai?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar