Senin, 18 Februari 2019

RAGAM-RAGAM NASKAH


Naskah Fiksi
Unsur yang tidak ditemukan dalam naskah fiksi, antara lain, ialah  sistematika bab (penomoran, subbab, dan sub-subbab), rumus-rumus, tabel-tabel, angka-angka statistik dan nonstatistik,  lampiran, daftar pustaka, dan indeks. Itu berarti, unsur yang ditangani penyunting naskah fiksi lebih sedikit dibandingkan dengan unsur yang ditangani penyunting naskah nonfiksi. Ditilik dari segi ini, dapat dikatakan bahwa menyunting naskah fiksi relatif (sekali lagi: relatif) lebih ringan dibandingkan dengan menyunting naskah nonfiksi.
Naskah Sastra
Naskah sastra sebetulnya dapat juga digolongkan pada naskah fiksi. Akan tetapi, tidak semua naskah fiksi dapat dikategorikan pada naskah sastra. Oleh karena itu, naskah sastra perlu dibicarakan secara khusus. Pada prinsipnya, naskah sastra dapat kita bagi menjadi tiga macam, yaitu prosa, puisi, dan drama. Novel, novelet dan cerpen termasuk ke dalam prosa.
Naskah Buku Sekolah
Secara umum dapat dikatakan bahwa buku sekolah harus mengandung nilai/unsur pendidikan,  sesuai dengan kurikulum dan garis-garis besar program pengajaran (GBPP) yang berlaku, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah isi dan materinya, dan disajikan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Naskah buku sekolah harus melihat segi isi/materi, segi dsasar/haluan negara dan keamanan nasional, segi bahasa, segi fisik/grafika, dan andil penyunting.
Naskah Bacaan Anak
Ada persamaan dan perbedaan naskah buku sekolah dan naskah bacaan (fiksi) anak. Persamaannya terletak pada penyuntingan kedua ragam naskah itu. Sebagian besar kaidah untuk menyunting naskah buku sekolah, juga berlaku dalam menyunting bacaan anak. Perbedaannya terletak pada kandungan kedua ragam naskah. Pertama, buku sekolah biasanya berisi pelajaran per bidang studi dan merupakan naskah nonfiksi. Bacaan anak biasanya merupakan naskah rekaan atau fiksi (cerita rakyat, cerita anak-anak, cerita bergambar, dan sebagainya).


Naskah Perguruan Tinggi
Naskah buku sekolah tentu berbeda dengan naskah untuk perguruan tinggi. Jika buku sekolah (khususnya terbiatan swasta) harus mendapat pengesahan terlebih dahulu dari Departemen Pendidikan Nasional (melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah), buku untk konsumsi mahasiwa tidak perlu mendapat pegesahan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikjen Dikti). Dengan kata lain,buku apapun dapat digunakan di perguruan tinggi tanpa harus melalui seleksi Dikjen Dikti. Persoalannya adalah apakah buku itu dianjurkan atau tidak oleh dosen pemberi mata kuliah bersangkutan.
Naskah Musik
Naskah musik memiliki ciri khas yang tidak memiliki oleh ragam naskah lain. Naskah musik biasanya memuat not balok/not angkayang dapat dipahami oleh orang-orang yang berkecimpung di bidang musik atau orang-orang yang mengerti musik. Teks atau syair lagu yang ada pada naskah musik pun memiliki ciri tersendiri sehingga seorang penyunting naskah harus berhati-hati menyuntingnya. Dari segi isi, naskah musik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu naskah yang berisi not balok/not angka, naskah yang berisi not balok/not angka dan teks lagu, dan naskah yang berisi pelajaran teori musik
Naskah Matematika, Fisika, dan Kimia
Naskah matematika, fisika, dan kimia memiliki ciri tersendiri jika dibandingkan dengan naskah bidang lain. Naskah matematika, fisika, dan kimia biasanya banyak berisi angka-angka, rumus-rumus, dan tabel-tabel. Untuk membuat rumus-rumus dan tabel-tabel ini biasanya digunakan program equation editor, sementara untuk memastikan kebenaran rumus-rumus dan tabel-tabel itu, penyunting naskah dapat memeriksanya pada buku-buku yang sudah ada dan banyak beredar dipasaran.
Naskah Biologi
Penyunting naskah biologi biasanya memerlukan buku-buku referensi untuk memeriksa kebenaran materi naskah yang sedang disunting. Selain itu, buku referensi atau buku pembanding juga diperlukan untuk memeriksa apakan keterangan gambar pada naskah sudah benar atau belum. Jangan sampai salah memberi tanda panah, misalnya, atau keterangan mengenai bagian-bagian kulit menjadi tumpang tindih.
 Naskah Kamus
Naskah kamus memiliki kekhususan tersendiri. Pertama, dilihat dari segi layout-nya, kamus berbeda dengan ragam naskah lain. Buku kamusnya biasanya dibagi dalam dua kolom dan antara lajur kiri dan lajur kanan dibatasi oleh garis vertikal (ada juga kamus yang tidak memakai garis pembatas). Kedua, entri (lema) kamus biasanya diberi penjelasan (deskripsi) secara singkat. Ini tentu berbeda dengan naskah ragam lain yang di dalamnya penulis mempunyai peluang untuk berpanjang-lebar memberikan penjelasan. Ketiga, entri kamus biasanya dimulai dengan huruf kecil (onderkast). Keempat, naskah kamus biasanya berisi singkatan-singkatan yang lazim dipakai dalam dunia perkamusan.
Naskah Ilmiah
Naskah ilmiah adalah naskah yang pengkajiannya dilakukan secara ilmiah dan disajikan secara ilmiah pula. Contoh naskah ilmiah ialah skripsi (S-1), tesis (S-2), disertasi (S-3). Di samping itu, makalah yang disajikan pada pertemuan atau forum ilmiah dapat pula dikategorikan pada naskah ilmiah.
Naskah Ilmiah Populer
Pada dasarnya, menyunting naskah ilmiah populer sama saja dengan menunting naskah lain. Disebut naskah ilmiah karena dalam naskah itu diterapkan cara (metode) kerja ilmiah dan disebut populer karena naskah itu disajikan secara populer dan mudah dimengerti pembaca. Dengan kata lain, naskah atau buku ilmiah/ilmuwan, melainkan pada kalangan umum/awam.
Naskah Terjemahan

Sejak dahulu penerbit-penerbit Indonesia sebetulnya sudah menerbitkan buku-buku terjemahan, baik buku ilmu pengetahuan maupun buku fiksi. Buku terjemahan yang banyak diterbitkan di Indonesia adalah buku-buku dari bahasa Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, Arab, Jepang, Korea. Karena buku yang paling banyak diterjemahkan adalah buku-buku dari bahasa Inggris, sudah selayaknya penyunting naskah terjemahan mengerti dan memahami bahasa Inggris dengan baik. Jika naksah terjemahan berasal dari bahasa Belanda, sebaiknya  penyunting naskah adalah orang yang mengerti bahasa Belanda. Demikian pula bila naskah terjemahannya berasala dari bahasa Jepang; sebaiknya penyunting naskahnya adalah adalah seorang yang mengerti bahasa Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar