BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dewasa ini, kajian mengenai bahasa atau biasa disebut dengan kajian
Linguistik merupakan kajian yang sangat luas. Salah satu kajian linguistik
adalah sintaksis. Sintaksis menurut Hari Murt Kridalaksana (1993), sintaksis adalah
subsistem bahasa yang mencangkup tentang kata yang sering dianggap bagian dari
gramatikal yaitu morfologi dan cabang linguistik yang mempelajari tentang kata.
Sedangkan, menurut Ramlan (2001: 18) sintaksis ialah bagian atau cabang dari
ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.
Kata sebagai kajian sintaksis sendiri menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) memiliki arti satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri. Kata
yang dikaji oleh sintaksis digolongkan menjadi bermacam-macam, sesuai dengan
fungsi, tata letak, dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini, penyusun akan membahas mengenai salah satu jenis
kajian sintaksis yakni mengenai keterangan secara lebih mendalam. Penyusun akan
menjabarkan mengenai jenis-jenis keterangan yang terdapat dalam bahasa
Indonesia. Keterangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keterangan
berartikan kata atau kelompok kata yang menerangkan atau menentukan kata atau
bagian kalimat yang lain, akan tetapi tidak menerangkan kata benda dan kata
ganti nama.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi
dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia?
1.2.2 Berapa jenis
dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui
definisi dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia.
1.3.2 Untuk mengetahui
jenis-jenis dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia.
1.3.3 Untuk mengetahui
perbedaan dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia.
BAB II
ISI
2.1 Definisi Keterangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keterangan berartikan kata
atau kelompok kata yang menerangkan atau menentukan kata atau bagian kalimat
yang lain, akan tetapi tidak menerangkan kata benda dan kata ganti nama.
2.2 Jenis-jenis Keterangan
2.2.1 Keterangan sebagai fungsi (keterangan
secara umum)
Keterangan dalam sintaksis merupakan salah satu dari kategori fungsi
sintaksis. Terdapat lima kategori fungsi sintaksis yakni subjek (S), predikat
(P), objek (O), komplemen (Komp), dan keterangan (Ket). Fungsi sintaksis
sendiri berartikan “kotak-kotak” atau “tempat-tampat” dalam struktur sintaksis
yang kedalamnya akan diisikan kategori-kategori tertentu (Verhaar 1978, Chaer
2007). Secara umum, fungsi sintaksis dapat dibagankan menjadi:
S
|
P
|
(O/komp)
|
(Ket)
|
Namun, susunan di atas didalam praktik berbahasa urutannya tidak selalu
sama.
Kridalaksana (2002) menyatakan unsur S, P, O, dan komplemen merupakan
inti klausa; sedangkan unsur keterangan merupakan bagian luar inti klausa. Hal
ini karena kedudukan keterangan di dalam klausa lebih fleksibel, artinya dapat
berada pada awal klausa maupun pada akhir klausa.
Kata keterangan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.
Keterangan waktu
Keterangan yang menyatakan waktu terjadinya
predikat (P). Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya
suatu peristiwa yang dapat diisi oleh berbagai macam bentuk, yakni: kata
tunggal, frase nominal, dan frase proposisional.
Contoh:
Kata Tunggal
|
Frase Nominal
|
Frase Proposisional
|
kemarin
sekarang
besok
lusa
tadi
nanti
dsb.
|
sebentar
kemarin dulu
tidak lama kemudian
beberapa hari yang lalu
sesaat setelah ayah pergi
selamamasa kuliah
dsb.
|
dari pagi hingga petang
sampai besok malam
pada hari Jumat
sesudah dia tertidur
ketika hujan turun
sejak kakeknya tiada
dsb.
|
Contoh
kalimat:
-
Kemarin paman datang dari Jakarta.
-
Saatnya
telah tiba untuk lepas landas sekarang.
-
Tidak lama kemudian mereka datang.
-
Dari pagi hingga petang kami menunggu di pembaringan.
-
Kita
harus tiba di Surabaya sebelum subuh.
2.
Keterangan tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya
peristiwa atau keadaan. Keterangan tempay dapat menyatakan tempat kejadian,
tempat berada, tempat asal, maupun tempat tujuan. Keterangan tempat selalu
didahului oleh kata depan, seperti di,
ke, dari, sampai, pada, dan sebagainya.
Contoh:
di sana
di atas meja
di rumah sakit
di Indonesia
|
dari atas
dari kelas
dari dalam karung
dari luar negeri
|
ke dokter
ke luar rumah
sampai jalan raya
sampai ruang tunggu
|
Contoh
kalimat:
-
Di sana telah terjadi tabrakan beruntun.
-
Korupsi
sudah menjadi hal yang biasa di
Indonesia.
-
Batu
itu jatuh dari atas genting.
-
Malam
ini kami akan ke luar rumah bersama
mereka.
-
Ayah
akan mengantarkan Ibu sampai jalan raya.
3.
Keterangan syarat
Keterangan yang menerangkan syarat
terjadinya predikat (P).
Contoh kalimat:
-
Saya
akan hadir bila diundang
-
Kalau hujan dia akan tinggal
4.
Keterangan tujuam
Keterangan yang menyatakan tujuan dari predikat (P). Jadi, keterangan
tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud perbuatan atau
kejadian. Wujud keterangan tujuan selalu dalam bentuk frase preposisional dan
preposisi yang dipakai adalah demi, bagi,
guna, untuk, dan buat.
Contoh kalimat:
-
Kami
bersedia berkorban demi kepentingan
negara.
-
Marilah
kita mengheningkan cipta bagi pahlawan
yang telah gugur.
-
Guna kerja sama yang baik kita memerlukan pengendalian diri.
-
Untuk kesehatan minumlah delapan gelas air putih.
-
Puisi
ini kutulis buat nenekku yang kini sedang
sakit.
5.
Keterangan cara
Keterangan cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu
peristiwa. Keterangan cara ada yang didahului kata depan apa pula yang tidak.
Contoh:
Berkata Depan
|
Tidak Berkata Depan
|
dengan tegas
dengan benar
secara jelas
secara baik
secara bergotong-royong
tanpa kemauan
|
selalu
biasanya
secepat-cepatnya
terang-terangan
sehalus mungkin
sedikit demi sedikit
|
Contoh
kalimat:
-
Dengan tegas ia menolak suap itu.
-
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan
benar.
-
Secara bergotong-royong penduduk menyelesaikan pembangunan
jembatan.
-
Tanpa kemauan tidak mungkin berhasil.
-
Biasanya dagangan kami tidak laku kalau
hujan.
6.
Keterangan alat
Keterangan yang menyatakan alat-alat yang digunakan dalam melakukan
predikat (P). Jadi, keterangan alat adalah keterangan yang menyatakan ada atau
tidaknya alat yang dipakai untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat
selalu didahului oleh kata depan dengan atau
tanpa.
Contoh kalimat:
-
Ayah
memukul batu itu dengan palu.
-
Adik
sedang menggambar ular dengan spidol
berwarna.
-
Ibu
memasak tanpa menggunakan garam.
-
Tanpa uang sesenpun dia mendirikan perusahaan itu.
7.
Keterangan perwatasan
Keterangan yang menyatakan batas predikat (P).
Contoh kalimat:
-
Dia
berjalan kaki sampai stasiun
-
Kami
berlatih drama hingga larut malam
8.
Keterangan perkecualian
Keterangan yang menyatakan sesuatu
yang tidak dilakukan predikat (P).
Contoh Kalimat:
-
Semua
sudah hadir kecuali Amin dan Ali
-
Selain nomor lima semua soal sudah dikerjakan
9.
Keterangan sebab/penyebaban
Keterangan yang menyatakan sebab terjadinya predikat (P). Keterangan
sebab/penyebaban adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya
suatu keadaan, kejadian, ataupun perbuatan. Wujud keterangan ini selalu berupa
frase dengan preposisi karena atau sebab.
Contoh
kalimat:
-
Banyak
pemimpin dunia jatuh sebab moralnya yang
rendah.
-
Karena perangainya yang buruk siswa itu dijauhi teman-temannya.
10.
Keterangan akibat
Kata keterangan akibat adalah kata keterangan
yang menerangkan akibat terjadinya suatu kegiatan atau suatu peristiwa
tertentu.
Contoh kalimat:
-
Mereka
memukuli pencuri hingga babak belur.
11.
Keterangan perlawanan
Keterangan yang menyatakan keadaan
atau peristiwa yang berlawanan dengan yang disebut dalam predikat (P).
Contoh kalimat:
-
Dia
tetap datang walaupun tidak diundang
-
Biarpun sedikit kami tetap menyumbang
12.
Keterangan kualitas
Keterangan yang menyatakan bagaimana
atau dalam keadaan apa predikat (P) itu berlangsung.
Contoh kalimat:
-
Dia
berjalan sangat cepat
-
Dengan gembira disambutnya Bapak Presiden
13.
Keterangan kuantitas
Keterangan yang menyatakan jumlah,
derajat, kekerapan, atau perbandingan akan predikat (P).
Contoh kalimat:
-
Dia
membawa uang banyak sekali
-
Sudah berkali-kali dia terlambat
14.
Keterangan perbandingan
Keterangan perbandingan menjelaskan
bagaimana suatu perbuatan atau hal dibandingkan dengan perbuatan atau hal lainnya. Kata perbandingan
menggunakan kata sama atau sebagai.
Contoh kalimat:
- Ia gagah seperti ayahnya.
- Murid baru
itu sama dengan murid yang
dikeluarkan.
15.
Keterangan modalitas
Keterangan yang menyatakan
kepastian, kemungkinan, harapan, dan kesangsian.
Contoh kalimat:
-
Barangkali dia sakit
-
Sudah tentu kami mau meolong
16.
Keterangan perlawanan
Keterangan yang menyatakan keadaan atau peristiwa yang berlawanan dengan
yang disebut dalam predikat (P).
Contoh kalimat:
-
Dia
tetap datang walaupun tidak diundang
-
Biarpun sedikit kami tetap menyumbang
17.
Keterangan penyerta
Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak
adanya orang yang menyertai orang lain dalam melakukan suatu perbuatan. Semua
keterangan penyerta dibentuk dengan menggabungkan preposisi dengan, tanpa, atau bersama dengan kata atau frase tertentu. Kata atau frase yang
berdiri di belakang preposisi itu, harus merupakan benda yang bernyawa atau
dianggap bernyawa.
Contoh kalimat:
-
Dia
merumuskan konsep itu dengan para
pembantunya.
-
Pasukan
itu menyerbu kota bersama rakyat.
-
Pak
Hasyim berangkat ke Mekah tanpa istrinya.
18.
Keterangan similatif
Keterangan similatif adalah
keterangan yang menyatakan kesetaraan atau kemiripan antara suatu keadaan,
kejadian, atau perbuatan dengan keadaan, kejadian, atau perbuatan yang lain.
Contoh kalimat:
-
Tekadnya
untuk merantau teguh laksana gunung
karang.
-
Apakah
selamanya kita akan hidup sebagai objek
sejarah?
-
Berpikirlah
seperti orang dewasa.
19.
Keterangan kesalingan
Keterangan kesalingan adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu
perbuatan dilakukan secara silih berganti. Keterangan ini ditandai oleh frase satu sama lain.
Contoh kalimat:
-
Kedua
delegasi itu akan merundingkan pemulihan hubungan diplomatik satu sama lain.
-
Ketua
dan sekretaris organisasi itu membenci satu
sama lain.
20.
Keterangan aspek
Kata keterangan aspek adalah kata yang
menerangkan suatu kegiatan mulai dari berlangsungnya, ketika sedang berlangsung,
atau sudah selesai. Keterangan aspek dapat dibedakan lagi ke dalam beberapa
bentuk, yakni:
· Aspek duratif adalah
keterangan yang menyeakan tentang kegiatan yang sedang berlangsung.
Contoh kalimat: Titi sedang belajar bahasa Indonesia.
Contoh kalimat: Titi sedang belajar bahasa Indonesia.
· Aspek inkoatif
adalah keterangan yang menyatakan tentang kegiatan yang sedang mulai
berlangsung.
Contoh kalimat: Adik mulai pandai berbicara bahasa Indonesia.
Contoh kalimat: Adik mulai pandai berbicara bahasa Indonesia.
· Aspek perfektif
adalah keterangan yang menyatakan kejadian yang sudah selesai berlangsung.
Contoh kalimat: Ani sudah selesai mengikuti ujian susulan.
Contoh kalimat: Ani sudah selesai mengikuti ujian susulan.
2.2.2 Keterangan sebagai kata
Keterangan sebagai jenis kata harus dibedakan dengan keterangan sebagai
fungsi kalimat. Dalam kalimat Sebaiknya
engkau datang, kata sebaiknya merupakan
jenis kata keterangan. Sementara itu, dalam kalimat Ia datang kemarin, kata kemarin
berfungsi sebagai keterangan waktu. Sebagai jenis kata, kemarin merupakan kata benda.
Menurut bentuknya, kata
keterangan dibagi menjadi dua yakni:
1.
Bentuk dasar, contoh: sangat, hanya, lebih, segera.
2.
Bentuk turunan, contoh: diam-diam,
setinggi-tinggunya, habis-habisan, sebaiknya.
Kata
keterangan turunan dapat dibentuk dengan cara-cara berikut:
(1)
Dengan mengulang kata dasar, contoh: diam-diam, lekas-lekas,
pelan-pelan.
(2)
Dengan mengulang kata dasar dan
menyertainya dengan akhiran –an, contoh: habis-habisan, mati-matian, mudah-mudahan, gila-gilaan.
(3)
Dengan mengulang kata dasar dan
menambahkan imbuhan se-nya,
contoh: setinggi-tingginya, sedalam-dalamnya, seikhlas-iklasnya,
sekuat-kuatnya.
(4)
Dengan menambahkan afiks pada kata
dasar, contoh:
sebaiknya, selekasnya, sebenarnya, sesungguhnya.
(5)
Dengan menambahkan –nya pada kata dasar, contoh: agaknya, boasanya, rupanya, rasanya.
2.2.3 Keterangan menurut sifatnya
Keterangan menurut sifatnya dibedakan menjadi
dua, yakni keterangan kata dan keterangan kalimat.
1) Keterangan kata
Keterangan
yang menerangkan kata. Keterangan kata terdiri dari dua kata, yaitu:
a) Keterangan sifat,
merupakan keterangan yang menerangkan kata benda.
Keterangan sifat terbagi menjadi dua golongan, yakni:
Keterangan sifat terbagi menjadi dua golongan, yakni:
-
Keterangan pengganti (aposisi)
Adalah
kata atau kata-kata yang menerangkan kata yang ada di mukanya dan dapat
menggantinya jika kata tersebut dihilangkan. Misalnya : Besok saya harus
mengantar Laksani, adik saya.
Posisi
aposisi dalam kalimat selalu di belakang kata yang digantinya, sedang di
mukanya biasanya terdapat koma. Aposisi memiliki kedudukan yang setara dengan
kata yang digantinya dalam kalimat berjabatan subjek, maka aposisi yang
mengganti itu pun dalam kalimat berjabatan subjek, dan sterusnya.
Jika
dua kalimat atau lebih mempunyai bagian yang sama dan bertautan pengertiannya,
maka kalimat-kalimat itu dapat disusun secara aposisi. Contoh:
1. a. Kitab suci orang Islam dijual di toko-toko buku.
b.
Al-quran dijual di toko-toko buku.
2. Kitab suci orang Islam. Al-quran,
dijual di toko-toko buku.
-
Keterangan bukan aposisi
Ialah kata auat kata-kata yang menerangkan
kata yang ada di mukanya, tetapi tidak dapat menggantikanya jika kata tersebut
dihilangkan. Contohnya : Jaket ini dikado oleh pacar saya.
b)
Keterangan tambahan, merupakan
keterangan yang menerangkan bukan kata benda. Contoh: Baju ini terdiri dari
lima macam.
2)
Keterangan kalimat
Keterangan
kalimat adalah keterangan yang menerangkan kalimat.
Contoh:
Yang berdiri disampingnya itu, pacarnya.
2.2.4 Keterangan menurut jabatannya
Keterangan menurut jabatannya dibagi menjadi dua, yakni keterangan
subjek dan keterangan predikat.
1) Keterangan subjek
Keterangan
subjek adalah kata atau kata-kata yang menerangkan subjek. Ada dua macam
keterangan subjek, yakni:
a)
Keterangan subjek yang sebenarnya merupakan ketarangan
subjek yang erat sekali hubungannya dengan subjek. Misalnya: Afgan, pacar saya, pandai bernyanyi.
b)
Predikat ialah keterangan subjek yang renggang hubungannya dengan subjek.
Misalnya: Adik pandai; datangnya kemarin.
2)
Keterangan predikat
Keterangan
predikat adalah kata atau kata-kata yang menerangkan predikat. Ada dua macam
keterangan predikat, yaitu:
a)
Objek (pelengkap) ialah keterangan predikat yang erat sekali
hubungannya dengan predikat. Objek memiliki beberapa macam, yaitu:
-
Objek atau pelengkap penderita. Misalnya: Ayah
mendirikan tenda.
-
Objek atau pelengkap pelaku. Misalnya: Tikus
ditangkap (oleh) kucing.
-
Objek atau pelengkap penyerta. Misalnya: Ibu
membelikan saya laptop.
-
Objek atau pelengkap berkata depan
(Objek penyebab).
Misalnya: Ia rindu akan
tanah airnya.
-
Objek atau pelengkap pasangan. Misalnya: Jerih
payahnya tidak sebanding dengan hasilnya.
-
Objek atau pelengkap alat. Misalnya: Rakyat
bersenjatakan bambu runcing.
b)
Keterangan adalah keterangan predikat yang
renggang hubungannya dengan predikat. Ada beberapa macam keterangan predikat,
yaitu:
-
Keterangan tempat. Misalnya: Ia
kuliah di Surabaya.
-
Keterangan waktu. Misalnya: Saya
akan berangkat ke Malang.
-
Keterangan derajat. Misalnya: Beliau sudah agak tua sekarang.
-
Keterangan modalitas. Misalnya: Mungkin dia berangkat besok
malam.
-
Keterangan sebab. Misalnya: Kemarin anak itu
meninggal karena kecelakaan.
-
Keterangan alasan. Misalnya: Ia tidak
bersekolah karena hujan.
-
Keterangan akibat. Misalnya: Anak itu dipukul
sampai meninggal dunia.
-
Keterangan alat. Misalnya: Pekerjaan
itu diselesaikan dengan komputer.
-
Keterangan asal. Misalnya: Cincin itu
terbentuk dari emas murni.
-
Keterangan syarat. Misalnya: Kalau ada waktu, saya akan berkunjung
ke rumahmu.
-
Keterangan tujuan. Misalnya: Ia berusaha keras
agar lulus.
-
Keterangan kualitas atau
keterangan keadaan. Misalnya: Kakek saya sakit keras.
-
Keterangan perihal. Misalnya: Dengan tertawa ia mampu menjawab
pertanyaan itu.
-
Keterangan perlawanan. Misalnya: Kakak tetap
berangkat sekolah, meskipun hujan.
-
Keterangan kuantitas. Misalnya: Hari ini kami
akan menari empat jam.
-
Keterangan perbandingan. Misalnya: Buku dalam
perpustakaan disusun menurut besarnya.
-
Keterangan perwatasan. Misalnya: Semua tahanan
dibebskan kecuali Amin.
c)
Keterangan objek (keterangan
pelengkap) adalah kata atau kata-kata yang menerangkan objek atau pelengkap. Ada
beberapa keterangan objek atau pelengkap, yaitu:
-
Keterangan objek atau pelengkap
penderita. Misalnya: Nenek memakai tas merah.
-
Keterangan objek/pelengkap pelaku. Misalnya: Rumah
tersebut didiami oleh Duta Besar Australia.
-
Ketarangan objek/pelengkap
penyerta. Misalnya: Batuan itu diberikan kepada anak-anak yatim piatu.
-
Keterangan objek/pelengkap berkata
depan. Misalnya: Maudy tidak lupa kepada ibu angkatnya.
-
Keterangan objek/pelengkap
pasangan. Misalnya: Mereka telah berdiskusi dengan pimpinan
perusahaan.
-
Keterangan objek/pelengkap alat. Misalnya: Rakyat
bersenjatakan bambu runcing.
d) Keterangan dari keterangan. Misalnya: Ayah pasti pulang besok pagi.
BAB III
PENUTUP
Sintaksis
adalah subsistem bahasa yang mencangkup tentang kata yang sering dianggap
bagian dari gramatikal yaitu morfologi dan cabang linguistik yang mempelajari
tentang kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis kata. Salah satu
contohnya adalah kata keterangan.
Kata
keterangan dapat diartikan sebagai kata atau kelompok kata yang menerangkan
atau menentukan kata atau bagian kalimat yang lain. Akan tetapi tidak
menerangkan kata benda dan kata ganti nama. Kata keterangan dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis. Pertama kata keterangan sebagai fungsi. Kata keterangan
sebagai fungsi yang dimasukan adalah kategori fugsi sintaksis, yaitu subjek,
predikat, objek, komplemen, dan keterangan. Kedua, kata keterangan sebagai
kata, yang diartikan sebagai keterangan fungsi kalimat. Ketiga kata keterangan
menurut sifatnya dan terahkir kata keterangan menurut jabatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “Jenis-jenis Kata Keterangan”. http://bahasaindonesiayh.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-kata-keterangan.html
diakses pada 9 Maret 2016.
Chaer,
Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis
Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka
Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Kosasih, E. 2015. Tata Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Wirjosoedarmo, Soekono. 1984. Tatabahasa Bahasa Indonesia. Surabaya:
Sinar Wijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar