Senin, 18 Februari 2019

Jenis-jenis Keterangan dalam Bahasa Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dewasa ini, kajian mengenai bahasa atau biasa disebut dengan kajian Linguistik merupakan kajian yang sangat luas. Salah satu kajian linguistik adalah sintaksis. Sintaksis menurut Hari Murt Kridalaksana (1993), sintaksis adalah subsistem bahasa yang mencangkup tentang kata yang sering dianggap bagian dari gramatikal yaitu morfologi dan cabang linguistik yang mempelajari tentang kata. Sedangkan, menurut Ramlan (2001: 18) sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa.
Kata sebagai kajian sintaksis sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri. Kata yang dikaji oleh sintaksis digolongkan menjadi bermacam-macam, sesuai dengan fungsi, tata letak, dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini, penyusun akan membahas mengenai salah satu jenis kajian sintaksis yakni mengenai keterangan secara lebih mendalam. Penyusun akan menjabarkan mengenai jenis-jenis keterangan yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Keterangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keterangan berartikan kata atau kelompok kata yang menerangkan atau menentukan kata atau bagian kalimat yang lain, akan tetapi tidak menerangkan kata benda dan kata ganti nama.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia?
1.2.2 Berapa jenis dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia.
1.3.2 Untuk mengetahui jenis-jenis dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia.
1.3.3 Untuk mengetahui perbedaan dari kata keterangan dalam bahasa Indonesia.

BAB II
ISI


2.1 Definisi Keterangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keterangan berartikan kata atau kelompok kata yang menerangkan atau menentukan kata atau bagian kalimat yang lain, akan tetapi tidak menerangkan kata benda dan kata ganti nama.

2.2 Jenis-jenis Keterangan

2.2.1 Keterangan sebagai fungsi (keterangan secara umum)

Keterangan dalam sintaksis merupakan salah satu dari kategori fungsi sintaksis. Terdapat lima kategori fungsi sintaksis yakni subjek (S), predikat (P), objek (O), komplemen (Komp), dan keterangan (Ket). Fungsi sintaksis sendiri berartikan “kotak-kotak” atau “tempat-tampat” dalam struktur sintaksis yang kedalamnya akan diisikan kategori-kategori tertentu (Verhaar 1978, Chaer 2007). Secara umum, fungsi sintaksis dapat dibagankan menjadi:
S
P
(O/komp)
(Ket)
 Namun, susunan di atas didalam praktik berbahasa urutannya tidak selalu sama.
Kridalaksana (2002) menyatakan unsur S, P, O, dan komplemen merupakan inti klausa; sedangkan unsur keterangan merupakan bagian luar inti klausa. Hal ini karena kedudukan keterangan di dalam klausa lebih fleksibel, artinya dapat berada pada awal klausa maupun pada akhir klausa.
    Kata keterangan sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1.    Keterangan waktu
Keterangan yang menyatakan waktu terjadinya predikat (P). Keterangan waktu memberikan informasi mengenai saat terjadinya suatu peristiwa yang dapat diisi oleh berbagai macam bentuk, yakni: kata tunggal, frase nominal, dan frase proposisional.


  Contoh:
Kata Tunggal
Frase Nominal
Frase Proposisional
kemarin
sekarang
besok
lusa
tadi
nanti
dsb.
sebentar
kemarin dulu
tidak lama kemudian
beberapa hari yang lalu
sesaat setelah ayah pergi
selamamasa kuliah
dsb.
dari pagi hingga petang
sampai besok malam
pada hari Jumat
sesudah dia tertidur
ketika hujan turun
sejak kakeknya tiada
dsb.

Contoh kalimat:
-       Kemarin paman datang dari Jakarta.
-       Saatnya telah tiba untuk lepas landas sekarang.
-       Tidak lama kemudian mereka datang.
-       Dari pagi hingga petang kami menunggu di pembaringan.
-       Kita harus tiba di Surabaya sebelum subuh.
2.    Keterangan tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa atau keadaan. Keterangan tempay dapat menyatakan tempat kejadian, tempat berada, tempat asal, maupun tempat tujuan. Keterangan tempat selalu didahului oleh kata depan, seperti di, ke, dari, sampai, pada, dan sebagainya.
Contoh:
di sana
di atas meja
di rumah sakit
di Indonesia
dari atas
dari kelas
dari dalam karung
dari luar negeri
ke dokter
ke luar rumah
sampai jalan raya
sampai ruang tunggu
Contoh kalimat:
-       Di sana telah terjadi tabrakan beruntun.
-       Korupsi sudah menjadi hal yang biasa di Indonesia.
-       Batu itu jatuh dari atas genting.
-       Malam ini kami akan ke luar rumah bersama mereka.
-       Ayah akan mengantarkan Ibu sampai jalan raya.
3.    Keterangan syarat
Keterangan yang menerangkan syarat terjadinya predikat (P).
Contoh kalimat:
-       Saya akan hadir bila diundang
-       Kalau hujan dia akan tinggal
4.    Keterangan tujuam
Keterangan yang menyatakan tujuan dari predikat (P). Jadi, keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan tujuan atau maksud perbuatan atau kejadian. Wujud keterangan tujuan selalu dalam bentuk frase preposisional dan preposisi yang dipakai adalah demi, bagi, guna, untuk, dan buat.
Contoh kalimat:
-       Kami bersedia berkorban demi kepentingan negara.
-       Marilah kita mengheningkan cipta bagi pahlawan yang telah gugur.
-       Guna kerja sama yang baik kita memerlukan pengendalian diri.
-       Untuk kesehatan minumlah delapan gelas air putih.
-       Puisi ini kutulis buat nenekku yang kini sedang sakit.
5.    Keterangan cara
Keterangan cara adalah keterangan yang menyatakan cara terjadinya suatu peristiwa. Keterangan cara ada yang didahului kata depan apa pula yang tidak.
Contoh:
Berkata Depan
Tidak Berkata Depan
dengan tegas
dengan benar
secara jelas
secara baik
secara bergotong-royong
tanpa kemauan
selalu
biasanya
secepat-cepatnya
terang-terangan
sehalus mungkin
sedikit demi sedikit
Contoh kalimat:
-  Dengan tegas ia menolak suap itu.
-  Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.
-  Secara bergotong-royong penduduk menyelesaikan pembangunan jembatan.
-  Tanpa kemauan tidak mungkin berhasil.
-  Biasanya dagangan kami tidak laku kalau hujan.
6.    Keterangan alat
Keterangan yang menyatakan alat-alat yang digunakan dalam melakukan predikat (P). Jadi, keterangan alat adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidaknya alat yang dipakai untuk melakukan suatu perbuatan. Keterangan alat selalu didahului oleh kata depan dengan atau tanpa.
Contoh kalimat:
-       Ayah memukul batu itu dengan palu.
-       Adik sedang menggambar ular dengan spidol berwarna.
-       Ibu memasak tanpa menggunakan garam.
-       Tanpa uang sesenpun dia mendirikan perusahaan itu.
7.        Keterangan perwatasan
Keterangan yang menyatakan batas predikat (P).
Contoh kalimat:
-       Dia berjalan kaki sampai stasiun
-       Kami berlatih drama hingga larut malam
8.        Keterangan perkecualian
Keterangan yang menyatakan sesuatu yang tidak dilakukan predikat (P).
Contoh Kalimat:
-       Semua sudah hadir kecuali Amin dan Ali
-       Selain nomor lima semua soal sudah dikerjakan
9.        Keterangan sebab/penyebaban
Keterangan yang menyatakan sebab terjadinya predikat (P). Keterangan sebab/penyebaban adalah keterangan yang menyatakan sebab atau alasan terjadinya suatu keadaan, kejadian, ataupun perbuatan. Wujud keterangan ini selalu berupa frase dengan preposisi karena atau sebab.
Contoh kalimat:
-       Banyak pemimpin dunia jatuh sebab moralnya yang rendah.
-       Karena perangainya yang buruk siswa itu dijauhi teman-temannya.
10.    Keterangan akibat
Kata keterangan akibat adalah kata keterangan yang menerangkan akibat terjadinya suatu kegiatan atau suatu peristiwa tertentu.
Contoh kalimat:
-       Mereka memukuli pencuri hingga babak belur.
11.    Keterangan perlawanan
Keterangan yang menyatakan keadaan atau peristiwa yang berlawanan dengan yang disebut dalam predikat (P).
Contoh kalimat:
-       Dia tetap datang walaupun tidak diundang
-       Biarpun sedikit kami tetap menyumbang
12.    Keterangan kualitas
Keterangan yang menyatakan bagaimana atau dalam keadaan apa predikat (P) itu berlangsung.
Contoh kalimat:
-       Dia berjalan sangat cepat
-       Dengan gembira disambutnya Bapak Presiden
13.    Keterangan kuantitas
Keterangan yang menyatakan jumlah, derajat, kekerapan, atau perbandingan akan predikat (P).
Contoh kalimat:
-       Dia membawa uang banyak sekali
-       Sudah berkali-kali dia terlambat
14.    Keterangan perbandingan
Keterangan perbandingan menjelaskan  bagaimana suatu perbuatan atau hal dibandingkan dengan perbuatan atau hal lainnya. Kata perbandingan menggunakan kata sama atau sebagai.
Contoh kalimat:                     
-       Ia gagah seperti ayahnya.
-       Murid baru itu sama dengan murid yang dikeluarkan.
15.    Keterangan modalitas
Keterangan yang menyatakan kepastian, kemungkinan, harapan, dan kesangsian.
Contoh kalimat:
-          Barangkali dia sakit
-          Sudah tentu kami mau meolong
16.    Keterangan perlawanan
Keterangan yang menyatakan keadaan atau peristiwa yang berlawanan dengan yang disebut dalam predikat (P).
Contoh kalimat:
-          Dia tetap datang walaupun tidak diundang
-          Biarpun sedikit kami tetap menyumbang


17.    Keterangan penyerta
Keterangan penyerta adalah keterangan yang menyatakan ada atau tidak adanya orang yang menyertai orang lain dalam melakukan suatu perbuatan. Semua keterangan penyerta dibentuk dengan menggabungkan preposisi dengan, tanpa, atau bersama dengan kata atau frase tertentu. Kata atau frase yang berdiri di belakang preposisi itu, harus merupakan benda yang bernyawa atau dianggap bernyawa.
Contoh kalimat:
-          Dia merumuskan konsep itu dengan para pembantunya.
-          Pasukan itu menyerbu kota bersama rakyat.
-          Pak Hasyim berangkat ke Mekah tanpa istrinya.
18.    Keterangan similatif
Keterangan similatif adalah keterangan yang menyatakan kesetaraan atau kemiripan antara suatu keadaan, kejadian, atau perbuatan dengan keadaan, kejadian, atau perbuatan yang lain.
Contoh kalimat:
-          Tekadnya untuk merantau teguh laksana gunung karang.
-          Apakah selamanya kita akan hidup sebagai objek sejarah?
-          Berpikirlah seperti orang dewasa.
19.    Keterangan kesalingan
Keterangan kesalingan adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu perbuatan dilakukan secara silih berganti. Keterangan ini ditandai oleh frase satu sama lain.
Contoh kalimat:
-       Kedua delegasi itu akan merundingkan pemulihan hubungan diplomatik satu sama lain.
-       Ketua dan sekretaris organisasi itu membenci satu sama lain.
20.    Keterangan aspek
Kata keterangan aspek adalah kata yang menerangkan suatu kegiatan mulai dari berlangsungnya, ketika sedang berlangsung, atau sudah selesai. Keterangan aspek dapat dibedakan lagi ke dalam beberapa bentuk, yakni: 
·      Aspek duratif adalah keterangan yang menyeakan tentang kegiatan yang sedang berlangsung.
Contoh kalimat: Titi sedang belajar bahasa Indonesia.
·      Aspek inkoatif adalah keterangan yang menyatakan tentang kegiatan yang sedang mulai berlangsung.
Contoh kalimat: Adik mulai pandai berbicara bahasa Indonesia.
·      Aspek perfektif adalah keterangan yang menyatakan kejadian yang sudah selesai berlangsung.
Contoh kalimat: Ani sudah selesai mengikuti ujian susulan.

2.2.2 Keterangan sebagai kata

Keterangan sebagai jenis kata harus dibedakan dengan keterangan sebagai fungsi kalimat. Dalam kalimat Sebaiknya engkau datang, kata sebaiknya merupakan jenis kata keterangan. Sementara itu, dalam kalimat Ia datang kemarin, kata kemarin berfungsi sebagai keterangan waktu. Sebagai jenis kata, kemarin merupakan kata benda.
Menurut bentuknya, kata keterangan dibagi menjadi dua yakni:
1.      Bentuk dasar, contoh: sangat, hanya, lebih, segera.
2.      Bentuk turunan, contoh: diam-diam, setinggi-tinggunya, habis-habisan, sebaiknya.
Kata keterangan turunan dapat dibentuk dengan cara-cara berikut:
(1)   Dengan mengulang kata dasar, contoh: diam-diam, lekas-lekas, pelan-pelan.
(2)   Dengan mengulang kata dasar dan menyertainya dengan akhiran –an, contoh: habis-habisan, mati-matian, mudah-mudahan, gila-gilaan.
(3)   Dengan mengulang kata dasar dan menambahkan imbuhan se-nya, contoh: setinggi-tingginya, sedalam-dalamnya, seikhlas-iklasnya, sekuat-kuatnya.
(4)   Dengan menambahkan afiks pada kata dasar, contoh: sebaiknya, selekasnya, sebenarnya, sesungguhnya.
(5)   Dengan menambahkan –nya pada kata dasar, contoh: agaknya, boasanya, rupanya, rasanya.

 

2.2.3 Keterangan menurut sifatnya

Keterangan menurut sifatnya dibedakan menjadi dua, yakni keterangan kata dan keterangan kalimat.
1)   Keterangan kata
Keterangan yang menerangkan kata. Keterangan kata terdiri dari dua kata, yaitu:
a)  Keterangan sifat, merupakan keterangan yang menerangkan kata benda.
Keterangan sifat terbagi menjadi dua golongan, yakni:
-          Keterangan pengganti (aposisi)
Adalah kata atau kata-kata yang menerangkan kata yang ada di mukanya dan dapat menggantinya jika kata tersebut dihilangkan. Misalnya : Besok saya harus mengantar Laksani, adik saya.
Posisi aposisi dalam kalimat selalu di belakang kata yang digantinya, sedang di mukanya biasanya terdapat koma. Aposisi memiliki kedudukan yang setara dengan kata yang digantinya dalam kalimat berjabatan subjek, maka aposisi yang mengganti itu pun dalam kalimat berjabatan subjek, dan sterusnya.
Jika dua kalimat atau lebih mempunyai bagian yang sama dan bertautan pengertiannya, maka kalimat-kalimat itu dapat disusun secara aposisi. Contoh:
1. a. Kitab suci orang Islam dijual di toko-toko buku.
b. Al-quran dijual di toko-toko buku.
2. Kitab suci orang Islam. Al-quran, dijual di toko-toko buku.
-          Keterangan bukan aposisi
Ialah kata auat kata-kata yang menerangkan kata yang ada di mukanya, tetapi tidak dapat menggantikanya jika kata tersebut dihilangkan. Contohnya : Jaket ini dikado oleh pacar saya.
b)      Keterangan tambahan, merupakan keterangan yang menerangkan bukan kata benda. Contoh: Baju ini terdiri dari lima macam.
2)        Keterangan kalimat
Keterangan kalimat adalah keterangan yang menerangkan kalimat.
Contoh: Yang berdiri disampingnya itu, pacarnya.

2.2.4 Keterangan menurut jabatannya

Keterangan menurut jabatannya dibagi menjadi dua, yakni keterangan subjek dan keterangan predikat.
1)   Keterangan subjek
Keterangan subjek adalah kata atau kata-kata yang menerangkan subjek. Ada dua macam keterangan subjek, yakni:
a)    Keterangan subjek yang sebenarnya merupakan ketarangan subjek yang erat sekali hubungannya dengan subjek. Misalnya: Afgan, pacar saya, pandai bernyanyi.
b)   Predikat ialah keterangan subjek yang renggang hubungannya dengan subjek. Misalnya: Adik pandai; datangnya kemarin.

2)   Keterangan predikat
Keterangan predikat adalah kata atau kata-kata yang menerangkan predikat. Ada dua macam keterangan predikat, yaitu:
a)    Objek (pelengkap) ialah keterangan predikat yang erat sekali hubungannya dengan predikat. Objek memiliki beberapa macam, yaitu:
-       Objek atau pelengkap penderita. Misalnya: Ayah mendirikan tenda.
-       Objek atau pelengkap pelaku. Misalnya: Tikus ditangkap (oleh) kucing.
-       Objek atau pelengkap penyerta. Misalnya: Ibu membelikan saya laptop.
-       Objek atau pelengkap berkata depan (Objek penyebab). Misalnya: Ia rindu akan tanah airnya.
-       Objek atau pelengkap pasangan. Misalnya: Jerih payahnya tidak sebanding dengan hasilnya.
-       Objek atau pelengkap alat. Misalnya: Rakyat bersenjatakan bambu runcing.
b)   Keterangan adalah keterangan predikat yang renggang hubungannya dengan predikat. Ada beberapa macam keterangan predikat, yaitu:
-       Keterangan tempat. Misalnya: Ia kuliah di Surabaya.
-       Keterangan waktu. Misalnya: Saya akan berangkat ke Malang.
-       Keterangan derajat. Misalnya: Beliau sudah agak tua sekarang.
-       Keterangan modalitas. Misalnya: Mungkin dia berangkat besok malam.
-       Keterangan sebab. Misalnya: Kemarin anak itu meninggal karena kecelakaan.
-       Keterangan alasan. Misalnya: Ia tidak bersekolah karena hujan.
-       Keterangan akibat. Misalnya: Anak itu dipukul sampai meninggal dunia.
-       Keterangan alat. Misalnya: Pekerjaan itu diselesaikan dengan komputer.
-       Keterangan asal. Misalnya: Cincin itu terbentuk dari emas murni.
-       Keterangan syarat. Misalnya: Kalau ada waktu, saya akan berkunjung ke rumahmu.
-       Keterangan tujuan. Misalnya: Ia berusaha keras agar lulus.
-       Keterangan kualitas atau keterangan keadaan. Misalnya: Kakek saya sakit keras.
-       Keterangan perihal. Misalnya: Dengan tertawa ia mampu menjawab pertanyaan itu.
-       Keterangan perlawanan. Misalnya: Kakak tetap berangkat sekolah, meskipun hujan.
-       Keterangan kuantitas. Misalnya: Hari ini kami akan menari empat jam.
-       Keterangan perbandingan. Misalnya: Buku dalam perpustakaan disusun menurut besarnya.
-       Keterangan perwatasan. Misalnya: Semua tahanan dibebskan kecuali Amin.
c)    Keterangan objek (keterangan pelengkap) adalah kata atau kata-kata yang menerangkan objek atau pelengkap. Ada beberapa keterangan objek atau pelengkap, yaitu:
-       Keterangan objek atau pelengkap penderita. Misalnya: Nenek memakai tas merah.
-       Keterangan objek/pelengkap pelaku. Misalnya: Rumah tersebut didiami oleh Duta Besar Australia.
-       Ketarangan objek/pelengkap penyerta. Misalnya: Batuan itu diberikan kepada anak-anak yatim piatu.
-       Keterangan objek/pelengkap berkata depan. Misalnya: Maudy tidak lupa kepada ibu angkatnya.
-       Keterangan objek/pelengkap pasangan. Misalnya: Mereka telah berdiskusi dengan pimpinan perusahaan.
-       Keterangan objek/pelengkap alat. Misalnya: Rakyat bersenjatakan bambu runcing.
d)   Keterangan dari keterangan. Misalnya: Ayah pasti pulang besok pagi.


BAB III
PENUTUP


Sintaksis adalah subsistem bahasa yang mencangkup tentang kata yang sering dianggap bagian dari gramatikal yaitu morfologi dan cabang linguistik yang mempelajari tentang kata. Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis kata. Salah satu contohnya adalah kata keterangan.
Kata keterangan dapat diartikan sebagai kata atau kelompok kata yang menerangkan atau menentukan kata atau bagian kalimat yang lain. Akan tetapi tidak menerangkan kata benda dan kata ganti nama. Kata keterangan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Pertama kata keterangan sebagai fungsi. Kata keterangan sebagai fungsi yang dimasukan adalah kategori fugsi sintaksis, yaitu subjek, predikat, objek, komplemen, dan keterangan. Kedua, kata keterangan sebagai kata, yang diartikan sebagai keterangan fungsi kalimat. Ketiga kata keterangan menurut sifatnya dan terahkir kata keterangan menurut jabatannya.



DAFTAR PUSTAKA


Anonim. “Jenis-jenis Kata Keterangan”. http://bahasaindonesiayh.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-kata-keterangan.html diakses pada 9 Maret 2016.
Chaer,  Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Kosasih, E. 2015. Tata Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Wirjosoedarmo, Soekono. 1984. Tatabahasa Bahasa Indonesia. Surabaya: Sinar Wijaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar