Penulis: Afifah Afra
Genre: Drama
Penerbit: Indiva
Cetakan: Pertama (2018)
Tebal: 368 halaman
Dimensi: 13x19 cm
Dimensi: 13x19 cm
ISBN: 978-602-6334-56-5
Nilai: 4/5 bintang!!!
B L U R B
-------------------------
Adinda ditangkap polisi? Siapa yang bisa percaya kabar itu? Adinda perawat lugu dan berhati selembut sutra. Tak mungkin dia terlibat dalam kriminalitas. Apalagi, tuduhan yang dilayangkan padanya sungguh tak masuk akal: menculik Brata Kusuma, sang penderita skizofrenia yang tak lain adalah mantan majikannya. Pria itu bagai mutiara bagi Adinda, selalu dirawar dan dijaga.
Irham, dokter jiwa ternama itu menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa besar pengorbanan Adinda untuk Brata Kusuma. Rasanya mustahil dia menjadi aktor dibalik penculikan Brata Kusuma. Irham memang tak percaya gadis selugu Adinda terlibat kasus pelanggaran hukum, namun di saat bersamaan, Irham mendapati hubungan yang janggal antara Adinda dan Brata Kusuma. Ya, sebuah interaksi aneh. Tak lagi sekadar hubungan pasien dan perawatnya.
Dokter Irhamudin Prasetya semakin terbebat ketidakmengertian. Bukan sekadar karena kelit kelindahan kehidupan yang kian sulit dicerna, namun juga dirinya yang akhirnya menyadari, bahwa daya tarik Adinda telah membuatnya pria terhormat seperti dirinya, justru jatuh pada gadis sederhana yang jauh lebih dari standar idealnya.
-------------------------
bab-bab awal buku ini sontak membuat saya tertawa. dagelan-dagelannya terasa banget! Asli saya sampai harus membekap mulut saya sendiri biar tidak dibilang gila oleh orang rumah. Kehebohan suasana di RSJ yang diceritakan dalam awal buku ini bukan karena ulah pasien-pasien yang emang “agak” tapi karena sosok dr. Irham, sang dokter peraih gelar man of the year, yang paket komplit! ganteng, kaya, pinter. waduuuh, siapa nih yang gak mau? saya sendiri juga pasti bakal jadi keroconya dr. Irham kalau saya masuk di buku ini hahaha.
nah, berbanding terbalik dengan dr. Irham, si heroine, alias Adinda itu super biasa. wanita super biasa yang bahkan tidak mengidolakan dr. Irham tapi dia tetap mengejar dr. Irham untuk alasan yang lain. wiiih, kenapa kesannya misterius ya? ya, sosok Adinda menurut saya memang agak misterius. penggal-penggal cerita sosok Adinda dan kehidupannya yang complicated benar-benar membuat saya penasaran dengan kelanjutan cerita.
laluuu, dua wanita di kisah percintaan dr. Irham yang membuat saya ingin menjedotkan mereka ke tembok karena menyia-nyiakan dr. Irham. aduuuuh ooom dokter sama saya aja deh ooom! hehe.
masuk ke tengah novel woooooo makin seru gengs, serius deh. akhirnya dr.Irham tak lagi melampiaskan kekesalannya ke Adinda. sadar juga kamu dok, gitu dong biar tambah cakep hehe.
keseruannya bukan di situ sih sebenarnya, tapi karena munculnya titik-titik penghubung mengenai masalah kejiwaan Brata Kusuma, dan munculnya cerita kalau ketiga anaknya memperebutkan kekayaan Brata Kusuma! wih, parah, jahat banget gak sih ayahnya sedang sakit mereka malah begitu.
di pertengahan novel hal yang membuat saya penasaran sama blurb akhirnya tiba. Adinda ditangkap polisi! ya, bukan saya berharap demikian tapi sejujurnya saya penasaran kapan itu terjadi dan setelah terjadi jeng jeng saya malah kesel haha. dan eh ada yang mulai merasa getar-getar di dada nih *colek dr.Irham*
"perkelahian terhenti. namun, Adinda mendadak merasakan dunia menjadi gelap. dia ambruk, pingsan. tubuhnya babak belur." h.250
serius deh ya, kasihan banget Adinda jadi korban bully di penjara. sudah dia masuk penjara tapi gak salah, di-bully karena mencoba melerai perkelahian pula. puk puk, kak!
di bagian akhiir kya kya kya, akhirnya segalanya terungkap gengs! akhirnya Adinda keluar dari penjara dan semua yang bikin penasaran akhirnya muncul semua gengs di akhir sekalipun ending-nya dibuat gantung sih. Adinda ternyata adalah….. eh kok agaknya saya spoiler misal saya mebocorkan hehehe.
akhir bab ini menurut saya cukup manis loh gengs, coba tebak kenapa? yap, dr. Irham sudah merasakan ada yang lain nih dalam dirinya karena sosok Adinda. selain itu segala hal yang membuat kesel waktu baca di halaman-halaman sebelumnya, dari mulai ketiga anak brata kusuma yang serakah banget, kisah percintaan dr.Irham-Adinda yang gak juga muncul akhirnya semua dibayar lunas.
percaya deh gengs, ketika membaca buku ini kalian akan merasakan hiruk-pikuk suasana di RSJ yang tidak pernah kalian bayangkan dan tentu sedikit informasi tentang strata jawa yang patut untuk diketahui. Kak Afra sangat sukses membuat kesan pertama saya untuk buku ini syuper positif! kesan pertama saya pada buku ini adalah buku ini berhasil membuat saya ngakak hahaha. Kak Afifah Afra sukses membuat saya terpingkal bahkan harus menahan tawa biar gak dibilang gila sama orang rumah karena cekikikan malam-malam, ya kan gak lucu kalau saya di bawa ke RSJ. iya kalo ketemu dr.Irham sih gamasalah hehe.
nah, ada yang sedikit mengganjal untuk saya dipenulisan gelar dokter di sini. maklum saya anak sastra indonesia, jadi rasanya saya tak bisa membiarkan ada kesalahan tulis hehe. penulisan dokter jika disingkat tidak boleh didahului huruf besar/kapital jadi penulisannya adalah dr. karena Dr. itu artinya gelar doktor untuk S3, nah untuk di awal paragraf karena harus menggunakan huruf kapital maka caranya adalah menulis Dokter tanpa disingkat. ya, semoga ini bermanfaat hehe.
overall, kisah dr-Irham-Adinda ini manis gengs. kehidupan Adinda yang complicated benar-benar sukses membuat saya sendiri bertanya-tanya kok bisa si penulis bikin kisah macam ini haha. dan ya, tentu saja dr.Irham juga salah satu pemikat untuk novel ini. saya juga mau kasih jempol untuk bonus noveletnya yang ketjeeeh! waktu baca noveletnya saya kira salah ketik loh, abis “Oikos & Oikos” kan dedek jadi bingung hehe.
sekalipun novel ini sebenernya bukan style/genre saya tapi novel ini cocok banget dibaca temen-temen yang suka kisah yang cukup dramatis dan tentunya yang ingin ngakak hehehe. ah, super cocok juga untuk teman-teman yang suka cerita agak menggantung di akhir, jadi sebagai pembaca kita bisa ngasih ending sendiri hehe tapi gak terlalu gantung sampai bikin sebel kok gengs tenang aja.
last but not least...
saya akan bagikan kutipan-kutipan yang saya suka di novel ini, here we go~~
"kematian begitu abstrak, dan tak ada yang mampu dengan pasti menggambarkan, apa yang kita alami pasca terpisahnya nyawa dan raga." h.22
“Yeaaah… aku tak mau bermain-main dan bereksperimen dengan yang namanya perasaan.” h.102
"seorang konglomerat mencoba melakukan bunuh diri beberapa kali, bukankah itu kisah yang sangat menarik?" h.132
"gentleman sejati tak akan menghindar dari tanggung jawab." h.172
"apa yang saya perjuangkan, adalah kebahagiaan yang sebenarnya." h.311
-------------------------
Adinda ditangkap polisi? Siapa yang bisa percaya kabar itu? Adinda perawat lugu dan berhati selembut sutra. Tak mungkin dia terlibat dalam kriminalitas. Apalagi, tuduhan yang dilayangkan padanya sungguh tak masuk akal: menculik Brata Kusuma, sang penderita skizofrenia yang tak lain adalah mantan majikannya. Pria itu bagai mutiara bagi Adinda, selalu dirawar dan dijaga.
Irham, dokter jiwa ternama itu menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa besar pengorbanan Adinda untuk Brata Kusuma. Rasanya mustahil dia menjadi aktor dibalik penculikan Brata Kusuma. Irham memang tak percaya gadis selugu Adinda terlibat kasus pelanggaran hukum, namun di saat bersamaan, Irham mendapati hubungan yang janggal antara Adinda dan Brata Kusuma. Ya, sebuah interaksi aneh. Tak lagi sekadar hubungan pasien dan perawatnya.
Dokter Irhamudin Prasetya semakin terbebat ketidakmengertian. Bukan sekadar karena kelit kelindahan kehidupan yang kian sulit dicerna, namun juga dirinya yang akhirnya menyadari, bahwa daya tarik Adinda telah membuatnya pria terhormat seperti dirinya, justru jatuh pada gadis sederhana yang jauh lebih dari standar idealnya.
-------------------------
bab-bab awal buku ini sontak membuat saya tertawa. dagelan-dagelannya terasa banget! Asli saya sampai harus membekap mulut saya sendiri biar tidak dibilang gila oleh orang rumah. Kehebohan suasana di RSJ yang diceritakan dalam awal buku ini bukan karena ulah pasien-pasien yang emang “agak” tapi karena sosok dr. Irham, sang dokter peraih gelar man of the year, yang paket komplit! ganteng, kaya, pinter. waduuuh, siapa nih yang gak mau? saya sendiri juga pasti bakal jadi keroconya dr. Irham kalau saya masuk di buku ini hahaha.
nah, berbanding terbalik dengan dr. Irham, si heroine, alias Adinda itu super biasa. wanita super biasa yang bahkan tidak mengidolakan dr. Irham tapi dia tetap mengejar dr. Irham untuk alasan yang lain. wiiih, kenapa kesannya misterius ya? ya, sosok Adinda menurut saya memang agak misterius. penggal-penggal cerita sosok Adinda dan kehidupannya yang complicated benar-benar membuat saya penasaran dengan kelanjutan cerita.
laluuu, dua wanita di kisah percintaan dr. Irham yang membuat saya ingin menjedotkan mereka ke tembok karena menyia-nyiakan dr. Irham. aduuuuh ooom dokter sama saya aja deh ooom! hehe.
masuk ke tengah novel woooooo makin seru gengs, serius deh. akhirnya dr.Irham tak lagi melampiaskan kekesalannya ke Adinda. sadar juga kamu dok, gitu dong biar tambah cakep hehe.
keseruannya bukan di situ sih sebenarnya, tapi karena munculnya titik-titik penghubung mengenai masalah kejiwaan Brata Kusuma, dan munculnya cerita kalau ketiga anaknya memperebutkan kekayaan Brata Kusuma! wih, parah, jahat banget gak sih ayahnya sedang sakit mereka malah begitu.
di pertengahan novel hal yang membuat saya penasaran sama blurb akhirnya tiba. Adinda ditangkap polisi! ya, bukan saya berharap demikian tapi sejujurnya saya penasaran kapan itu terjadi dan setelah terjadi jeng jeng saya malah kesel haha. dan eh ada yang mulai merasa getar-getar di dada nih *colek dr.Irham*
"perkelahian terhenti. namun, Adinda mendadak merasakan dunia menjadi gelap. dia ambruk, pingsan. tubuhnya babak belur." h.250
serius deh ya, kasihan banget Adinda jadi korban bully di penjara. sudah dia masuk penjara tapi gak salah, di-bully karena mencoba melerai perkelahian pula. puk puk, kak!
di bagian akhiir kya kya kya, akhirnya segalanya terungkap gengs! akhirnya Adinda keluar dari penjara dan semua yang bikin penasaran akhirnya muncul semua gengs di akhir sekalipun ending-nya dibuat gantung sih. Adinda ternyata adalah….. eh kok agaknya saya spoiler misal saya mebocorkan hehehe.
akhir bab ini menurut saya cukup manis loh gengs, coba tebak kenapa? yap, dr. Irham sudah merasakan ada yang lain nih dalam dirinya karena sosok Adinda. selain itu segala hal yang membuat kesel waktu baca di halaman-halaman sebelumnya, dari mulai ketiga anak brata kusuma yang serakah banget, kisah percintaan dr.Irham-Adinda yang gak juga muncul akhirnya semua dibayar lunas.
percaya deh gengs, ketika membaca buku ini kalian akan merasakan hiruk-pikuk suasana di RSJ yang tidak pernah kalian bayangkan dan tentu sedikit informasi tentang strata jawa yang patut untuk diketahui. Kak Afra sangat sukses membuat kesan pertama saya untuk buku ini syuper positif! kesan pertama saya pada buku ini adalah buku ini berhasil membuat saya ngakak hahaha. Kak Afifah Afra sukses membuat saya terpingkal bahkan harus menahan tawa biar gak dibilang gila sama orang rumah karena cekikikan malam-malam, ya kan gak lucu kalau saya di bawa ke RSJ. iya kalo ketemu dr.Irham sih gamasalah hehe.
nah, ada yang sedikit mengganjal untuk saya dipenulisan gelar dokter di sini. maklum saya anak sastra indonesia, jadi rasanya saya tak bisa membiarkan ada kesalahan tulis hehe. penulisan dokter jika disingkat tidak boleh didahului huruf besar/kapital jadi penulisannya adalah dr. karena Dr. itu artinya gelar doktor untuk S3, nah untuk di awal paragraf karena harus menggunakan huruf kapital maka caranya adalah menulis Dokter tanpa disingkat. ya, semoga ini bermanfaat hehe.
overall, kisah dr-Irham-Adinda ini manis gengs. kehidupan Adinda yang complicated benar-benar sukses membuat saya sendiri bertanya-tanya kok bisa si penulis bikin kisah macam ini haha. dan ya, tentu saja dr.Irham juga salah satu pemikat untuk novel ini. saya juga mau kasih jempol untuk bonus noveletnya yang ketjeeeh! waktu baca noveletnya saya kira salah ketik loh, abis “Oikos & Oikos” kan dedek jadi bingung hehe.
sekalipun novel ini sebenernya bukan style/genre saya tapi novel ini cocok banget dibaca temen-temen yang suka kisah yang cukup dramatis dan tentunya yang ingin ngakak hehehe. ah, super cocok juga untuk teman-teman yang suka cerita agak menggantung di akhir, jadi sebagai pembaca kita bisa ngasih ending sendiri hehe tapi gak terlalu gantung sampai bikin sebel kok gengs tenang aja.
last but not least...
saya akan bagikan kutipan-kutipan yang saya suka di novel ini, here we go~~
"kematian begitu abstrak, dan tak ada yang mampu dengan pasti menggambarkan, apa yang kita alami pasca terpisahnya nyawa dan raga." h.22
“Yeaaah… aku tak mau bermain-main dan bereksperimen dengan yang namanya perasaan.” h.102
"seorang konglomerat mencoba melakukan bunuh diri beberapa kali, bukankah itu kisah yang sangat menarik?" h.132
"gentleman sejati tak akan menghindar dari tanggung jawab." h.172
"apa yang saya perjuangkan, adalah kebahagiaan yang sebenarnya." h.311
Okay, that’s all~~
See ya on the next review~~
Thanks ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar