"Barangkali membunuh ikan itu dosa. Kukira memang demikian halnya meski aku melakukannya supaya tetap hidup dan memberi makan orang banyak. Kalau begitu segala hal itu dosa. Jangan berpikir tentang dosa. Sudah jauh terlambat untuk memikirkan itu dan ada orang-orang yang khusus dibayar untuk itu. Biar mereka saja yang memikirkannya."
Buku ketiga yang kubaca karena Kim Tae Ri. Sayangnya, The Old Man and The Sea karya Ernest Hemingway ini agaknya bukan seleraku. Bukannya gak bagus sih, cuma aku merasa gak dapat sparkling ketika baca ini. Keknya, klasik memang target marketnya bukan aku haha. Meski aku masih ingin menjelajah bacaan klasik yang mungkin klik denganku.
The Old Man and The Sea ini tipe buku yang gak punya bab. Semua langsung dibahas jadi satu ke satuan. Halamannya sendiri sebenarnya gak terlalu panjang, pendek malah. Cuma 100-an halaman. Cukup 100-an halaman untuk menunjukkan kisah pilu, haru, dan luar biasanya seorang nelayan tua. Hari-hari sang nelayan demi mendapatkan ikan meski orang-orang memandangnya sebelah mata.
Buku ini cukup menyentuh dan hangat. Apalagi karakter anak kecil yang selalu mengkhawatirkan si pria tua. Jangan lupakan ambisi pak tua yang tiada habisnya dan cara dia mengajarkan untuk tidak menyerah meski ada di situasi mengancam nyawa. Bagi pecinta klasik, buku ini patut dibaca!