Review: the sun and her flowers | Rupi Kaur



adakah yang lebih tangguh
dari hati manusia
sudah pecah lagi dan lagi
dan masih berdegup

Kumpulan puisi kedua Rupi Kaur yang kubaca dan masih terasa feminismenya. Makin merasuk ke dada karena beliau berasal dari India, tempat jahanam pria merajalela. Sebagai seorang feminis, pun aku tidak bisa tidak menyukai buku ini.

Aku mencintai bagaimana Rupi Kaur menulis satu demi satu puisi di buku ini. Bentuk puisinya beragam, ada model prosa atau cuma sekalimat doang. Semua puisi berbagai tema berbaur indah. Banyak puisi yang membuat terluka, kadang manis, kadang bikin mengernyit.

Seperti yang kukatakan sebelumnya, 90% puisi dalam buku ini kayaknya membahas mengenai susahnya jadi perempuan. Amat terasa sekali makian yang diungkapkan Rupi Kaur dalam diksi yang ia pilih. Aku ikut terbakar ketika membaca puisi soal feminis dari buku ini. Lalu bagian ending, jleb. Rasasnya ingin menangis membacanya.

Buku ini akan kurekomendasikan untuk teman-teman sesama perempuan yang sampai detik ini masih berjuang dan berdiri teguh untuk bebas. Mari tetap kokoh. Bersama.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama