Selasa, 13 Agustus 2019

Review Novel: Aruna & Lidahnya | Laksmi Pamuntjak

"Apabila kamu mulai merasa tak puas dengan yang kamu miliki, bayangkan kamu kehilangan itu semua."
.
.
Aruna & Lidahnya // Laksmi Pamuntjak // Gramedia Pustaka Utama // 2014 // 427 halaman
⭐⭐⭐⭐bintang!!!
.
.
Fafa Kepo: menurut temen-temen apa sih bedanya buku sastra dan nonsastra?
.
.
waaah fafa baca sastra!! tepuk tangaaan! serius udah bertahun-tahun silam ya saya gak baca sastra, rasanya ternodai sebagai anak sastra sendiri.
.
.
buku sastra yang saya baca kali ini (yang kayanya buku sastra pertama di tahun ini) datang dari seorang penulis tersohor yang namanya kerap kali disinggung dosen saya di kelas, Laksmi Pamuntjak. awalnya saya gak ngeh kalau ini buku sastra, sampai akhirnya saya merasa asing dengan keruwetan bahasanya dan memutuskan mengecek siapa sih penulisnya. dan... saya memang jarang menemukan novel populer dengan bahasa sepuitis sastra.
.
.
novel ini sukses membuat saya lapar, mikir, mesem, jengkel, salut, fokus di saat yang sama. berhasil membuat saya takluk dengan bahasa puitis yang digunakan di dalamnya. membuat saya lumer dengan kalimat-kalimat manis yang sesekali disisipkan. membuat saya terhanyut dengan deskripsi detail yang membuat saya mikir "ini bisa sebegini detail bagaimana caranya?". dan saya menemukan jawaban atas pertanyaan saya di akhir buku.
.
.
saya tak menyesal membaca buku ini, walau niatnya awalnya cuma cari pelarian film layak tonton karena saya udah kangen cinema. ketika melihat poster film Aruna & Lidahnya di deretan upcoming movie, saya memutuskan membaca bukunya (yang kebetulan ada di ipusnas). bagaimana tidak tertarik? lha memainnya adalah artis-artis besar Indonesia yang kualitasnya tak diragukan!
.
.
novel yang gak cuma ngomongin ketuwetan makanan ini tentu wajib menjadi novel wishlist yang harus nongol di rak buku saya. biar saya bisa peluk-peluk novel ini suatu saat nanti. ah ya! novel ini tidak diperuntukkan untuk teman-teman yang belum merasa "dewasa" ya. boleh sih yang di bawah umur baca kalau memang merasa sudah dewasa, kedewasaan seseorang tak sekadar dari umur kan hehehe .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar