Minggu, 25 November 2018

Review Novel: All You Can Eat | Christian Simamora

November 25, 2018 0 Comments
Judul: All You Can Eat


Penulis: Christian Simamora
Genre: Roman (Dewasa)
Penerbit: Gagasmedia
Cetakan: Pertama (Desember 2012)
Tebal: 472 halaman
ISBN:978-979-78064-3-9
Nilai: 3,5/5 bintang!!!!


 S I N O P S I S
-------------------------

‘CINTA KOK BIKIN SEDIH?’

Dear pembaca,

Berbeda dengan penulis lain di luar sana, aku akan berterus terang mengenai akhir novel ini: bahagia. Tapi, kumohon, jangan desak aku untuk menceritakan awal ceritanya. Juga tentang siapa Sarah, siapa Jandro, dan apa yang menghubungkan mereka berdua.

Aku juga tak akan melebih-lebihkan penjelasanku mengenai novel kesepuluhku ini. ‘All You Can Eat’ memang bukan cerita yang orisinal. Jadi, jangan terkejut saat mendapati ceritanya mengingatkanmu pada curhatan seorang teman atau malah pengalaman hidupmu sendiri. Ini tentang seseorang yang istimewa di hati. Yang tak bisa kamu lupakan, juga tak bisa kamu miliki.

Jadi, apa keputusanmu?
Kalau setelah penjelasan tadi kamu masih ingin membaca novel ini, tak ada yang lagi bisa aku katakan kecuali: selamat menikmati.

Dan selamat jatuh cinta.


CHRISTIAN SIMAMORA
-------------------------
Yak, seperti biasanya. novel Bang Christian Simamora selalu memiliki sinopsis yang minta dipalang hahaha. Sinopsis khas bang Christian Simamora justru membuatku merasa tergelitik untuk segera menyelesaikan novel yang katanya niiih punya tokoh yang bikin orang alim menderita hahaha.

Novel ini berkisah tentang dua orang patah hati yang bertemu di villa yang sama di Bali. keduanya sudah saling mengenal sebelumnya, karakter cewek dalam novel ini bernama Sarah, seorang scriptwriter berusia awal 30 tahun dan karakter cowok fucking hot kali ini bernama Jandro, pengusaha muda. muda banget! berumur 23 tahun. Jandro adalah adik dari sahabat Sarah.

Kisah keduanya dikemas ala penulisnya banget; nakal, apa adanya, fun, dan seakan kamu mendengar gosip. well, mendengar gosip selalu membuat kita exited, bukan? bang Chistian Simamora sukses memadukan segala bumbu percintaan dalam kategori "bebas" di Indonesia, yang notabennya menganggap hal-hal kebebasan tersebut tabu. sudah pada ngeh kan ya yang kumaksudkan dengan bebas di sini? hehehe

Dua orang yang tinggal dalam satu atap seminggu lebih dikit, sukses membuatmu membayangkan secara langsung karena karakter-karakter mereka mudah banget ditemui di dunia nyata. khususnya Sarah, ketika aku membaca novel ini karakter hidup Sarah mengingatkanku dengan kakak-kakak kelas suka labrak gitu hahaha. mungkin karakter Jandro yang agak lebih susah, karena duuuuh dia terlalu seksi untuk muncul di kehidupan asli hahaha. tapi.... kalau memang ada, aku jelas berkenan banget untuk dapatin satu model macam Jandro ini.

kisah keduanya ini sebenernya simpel, berdebatan hati dan logika. pemikiran orang Indonesia banget tentang kisah cinta dengan brondong itu tidak bagus. lagi-lagi bang Chistian berhasil memasukkan pemikiran tersebut dalam novel tapi dikemas dengan apik! gak jadi macam sinetron yang gak kelar-kelar. bang Chistian menunjukkan bahwa jatuh cinta itu gak membutuhkan waktu lama, yang dibutuhkan cuma sedikit patah hati, lalu memulai untuk membuka hati. kasarannya, temuin cinta baru untuk sembuhin patah hati hahaha.

Sarah-Jandro ini pasangan yang cute menurutku, Sarah dengan pemikirannya yang gamblang, tipe perempuan mandiri masa kini, dan Jandro yang lebih simpel, sekalipun dia terlihat dewasa sebenernya dia agak manja-manja gitu (kalau ke Sarah) hahaha. sesungguhnya aku salut dengan Jandro yang tak berhenti mengejar Sarah walau ditolak berkali-kali. serius deh aku harus kasih tepuk tangan untuk Jandro.

Hal yang aku sayangkan dari buku ini sampai aku memberi 3,5 bintang saja mungkin karena tiba-tiba di pertengahan sampai akhir banyak bumbu drama yang sebenernya gak terlalu membuat aku exited. ada perubahan sifat karakter juga yang menurutku agak dipaksakan, walau kalau dipikir-pikir gak juga sih. karakter Sarah yang awalnya asik banget jadi menjengkelkan karena terlalu banyak menyakiti Jandro karena pemikiran-pemikiran dia. ini bukan belain Jandro, serius hahaha. lalu ada juga karakter seperti si mantan pacar Jandro, Nuna, yang tiba-tiba sifatnya berubah jadi keren saat memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan Jandro. walau agak gimanaa gitu ya, apalagi waktu dia mengatakan Jandro menyakiti dia, jujur aku ketawa. karma is a bitch! itu kalimat yang cocok banget untuk Nuna menurutku hahaha.

Terlepas dari beberapa hal yang aku tidak suka dari buku ini, aku tetap merekomendasikan buku ini kepada siapa pun. Well, seleraku amat susah ditebak jadi yaa... jangan mengikuti seleraku hahaha. Buku ini bagus dari segi karakter, cerita, layouting (yang khas bang Chistrian banget dengan membuka bab yang diberi judul rangkaian kata apik dan diawali dengan quotes dari film/seri), belum lagi kalimat-kalimat yang quoteable di bawah ini:

- Selingkuh: Meninggalkan yang tak sempurna untuk yang lebih tak sempurna

- Aku nggak ingin terus menangis karena orang yang sama

- Aku nggak membencimu, aku hanya benci karena ternyata begitu sulit melupakanmu

- Kamu nggak mungkin lupa pada patah hati pertamamu

- Of course you will always make my heart skips a beat

- Dia yang selalu membuatmu patah hati

- Bagaimana cara keluar dari bayangan masa lalu, jika dia selalu tahu jalan untuk kembali ke hatimu? Dan menyakitimu lagi seperti dulu?

- Haven't you hurt me enough?

- Sekali aja, liat gue seperti gue. Sebagai cowok yang jatuh cinta sama lo. Yang berjanji akan selalu ada di sisi lo. Yang nggak akan melihat perbedaan usia sebagai alasan untuk berhenti sayang sama lo. Kenapa lo nggak bisa ngelakuin hal serupa buat gue?

- Membiarkan orang yang dicintai berbahagia jauh lebih memuaskan ketimbang menuruti kehendak egois menginginkan cinta itu untuk diri sendiri.

- ... aku nggak akan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang berakhir sia-sia.

- Kalah setelah perang itu seksi, cherie. Seenggaknya, kamu sudah pernah berjuang untuk sesuatu yang kamu anggap sangat berharga.

- Terkadang, yang tak bisa kamu lupakan adalah seseorang yang tak pernah bisa kamu miliki.

- Katakan padaku, bagaimana caranya melupakan seseorang yang mengingatkanmu akan banyak hal?

- Love means never having to say you're sorry             

Ya.. sepertinya cukup sekian resensi kali ini. Aku sangat berterima kasih kepada bang Chistian yang selalu membuat pemikiranku tentang baca novel lokal nggak buruk-buruk amat. Terima kasih kepada ma lucky! yang sedikit banget tapi berhasil membuatku mendapatkan buku ini ketika hunting buku. Wooo... aku terharuu! Sampai jumpa lagi diresensiku yang lain. Ah... aku saat ini lebih sering menulis resensi di instagram, cek gih akun @fassnote

See ya~~